Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten menara diprediksi analis masih mampu tumbuh di paruh terakhir 2022. Analis melihat emiten-emiten menara telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengerek pertumbuhan di masa depan.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis mengatakan, data dari Opensignal menunjukkan adanya peningkatan mobilitas seiring dengan pemulihan Covid-19. Hal ini membuat kebutuhan trafik internet berpindah dari rumah, ke jaringan seluler.
"Kami berharap perusahaan telekomunikasi meresponnya dan meningkatkan kapasitas di area bisnis," tulis Niko dalam risetnya, dikutip Senin (11/7/2022).
Lebih lanjut, kata dia, perusahaan telekomunikasi akan termotivasi untuk menjaga trafik mereka terdistribusi dengan baik di antara area perumahan dan area bisnis, dan tidak merelokasi kapasitasnya, karena masyarakat masih ada yang bekerja dari rumah (work from home).
Niko menuturkan, langkah perusahaan telekomunikasi mematikan BTS 3G secara bertahap telah memberikan ruang cukup banyak untuk BTS 4G di lokasi menara saat ini. Selain itu, rasio sewa mendekati 2,0 kali untuk PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), yang merupakan tingkat kolokasi maksimal.
Jejak menara yang besar akan menjadi pondasi bagi tonggak berikutnya untuk menjadi perusahaan infrastruktur digital. Perusahaan-perusahaan menara telah berinvestasi selama bertahun-tahun dalam infrastruktur.
Baca Juga
Niko mencatat saat ini TOWR memiliki 29.011 menara setelah melalui serangkaian merger dan akuisisi, sementara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) memiliki 28.577 menara, dan TBIG memiliki 20.871 total situs. BRI Danareksa Sekuritas percaya, ke depan portofolio menara akan terus tumbuh dan memberikan jejak besar bagi pertumbuhan jaringan telekomunikasi untuk fiberisasi dan bisnis baru.
Adapun BRI Danareksa Sekuritas melihat TOWR dan TBIG harus mendapatkan modal tambahan, sementara MTEL telah didanai dengan baik setelah IPO untuk membeli sisa menara dari Telkomsel dan memulai bisnis baru serta melakukan merger dan akuisisi yang potensial.
BRI Danareksa Sekuritas saat ini menyukai saham MTEL karena kecukupan likuiditasnya, dan TOWR karena posisinya yang paling awal dalam fiberisasi.
BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan buy untuk tiga saham emiten menara, yakni MTEL dengan target harga atau target price (TP) Rp1.040, TOWR dengan TP Rp2.000, dan TBIG dengan TP Rp3.200.