Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Sebut Pengaruh Suku Bunga Terhadap Obligasi, Kekuatan Emiten Diuji

Pefindo menegaskan tren kenaikan suku bunga berpengaruh pada penerbitan obligasi sesuai dengan daya tahan emiten dan peringkatnya.
Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra ketika paparan dalam Pefindo Media Forum yang diadakan, Kamis (17/12/2020).
Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra ketika paparan dalam Pefindo Media Forum yang diadakan, Kamis (17/12/2020).

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melihat adanya sentimen kenaikan tingkat suku bunga yang memengaruhi risiko kredit dan penerbitan obligasi.

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra mengatakan kenaikan tingkat suku bunga akan berpengaruh baik dari sisi cost of funding emiten dan aktivitas bisnis.

“Kalau tingkat suku bunga meningkat, berarti akan terjadi sedikit kontraksi dari pertumbuhan ekonomi, dan ini juga akan mempengaruhi risiko kredit,” ujarnya secara virtual kepada awak media, Jumat (8/7/2022).

Dengan demikian, resistensi atau daya tahan perusahaan terhadap kenaikan tingkat suku bunga akan diuji.

Seberapa besar pengaruh terhadap rencana penerbitan obligasi di sisa tahun ini tetap harus dicermati, mengingat kemungkinan akan terjadi downsize nilai seiring dengan minat emiten yang cukup tinggi.

Salyadi menilai, dengan adanya kenaikan suku bunga dari bank sentral AS, dan kemungkinan Bank Indonesia (BI) menaikkan tingkat suku bunga, maka akan memengaruhi tren obligasi ke depan.

Perusahaan dengan rating yang lebih rendah akan sensitif terhadap kenaikan suku bunga.

“Tergantung ratingnya apa dan tenornya berapa tahun, karena itu sangat berpengaruh,” imbuh Salyadi.

Di tengah kenaikan suku bunga, peluang obligasi korporasi Indonesia untuk terus bertumbuh masih sangat besar, mengingat nilai pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang lebih baik dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya.

Namun demikian, outstanding bond Indonesia cenderung lebih rendah. Hal ini tercermin dari data Pefindo yang mencatat per Maret 2022, outstanding bond Indonesia mencapai US$31,3 miliar, jauh di bawah Thailand US$120,8 miliar dan Malaysia US$187,7 miliar.

Sebagai informasi, Pefindo sejauh ini mencatat total outstanding efek bersifat utang dan sukuk (Ebus) atau obligasi korporasi pada semester I/2022 mencapai Rp464,9 triliun. Jumlah itu meningkat 1,4 persen dari Rp458,6 triliun pada akhir 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper