Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 1 obligasi resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang perdagangan 27 Juni – 1 Juli lalu.
Berdasarkan keterangan resmi BEI yang dikutip Minggu (3/7/2022), Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan PT PP Presisi Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I PP Presisi Tahap I Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (1/7/2022) lalu.
Nilai penerbitan obligasi tersebut adalah sebesar nilai Rp202,98 miliar. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk obligasi ini adalah idBBB+ (Triple B Plus) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.
Adapun, total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 54 Emisi dari 42 Emiten senilai Rp69,40 triliun. Dengan pencatatan tersebut maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 490 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp441,02 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 122 Emiten.
“Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 152 seri dengan nilai nominal Rp4.821,75 triliun dan USD205,99 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,09 triliun,” jelasnya.
Ia melanjutkan, data perdagangan bursa selama periode 27 Juni sampai dengan 1 Juli 2022 ini hampir seluruhnya ditutup dengan pelemahan. Yulianto mengatakan kapitalisasi pasar bursa menurun 3,11 persen menjadi Rp8.886,503 triliun dari Rp9.171,842 triliun pada penutupan pekan lalu.
Baca Juga
“Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga [turut terkoreksi] sebesar 3,53 persen di level 6.794,328 dari 7.042,937 pada penutupan pekan sebelumnya,” ujarnya.
Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa mengalami perubahan 10,25 persen menjadi 1.128.267 transaksi, dari 1.257.107 transaksi pada penutupan pekan lalu. Lebih lanjut, rata-rata volume transaksi bursa menurun 23,22 persen menjadi 19,006 miliar saham, dari 24,753 miliar saham pada penutupan minggu lalu.