Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen tahun ini. Target itu ditetapkan di tengah berbagai tantangan seperti pandemi, potensi kenaikan suku bunga, dan inflasi.
Direktur MTLA Olivia Surodjo mengatakan perseroan berharap masih bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada tahun ini, minimal 20 persen.
“Untuk target pendapatan kita ada belum revisi, tapi minimal bisa 20 persen pertumbuhan revenue. Kalau dari sisi laba mungkin di atas 10 persen pertumbuhan labanya,” ujarnya usai paparan publik, Jumat (1/7/2022).
Pada tahun ini, perseroan berencana tetap fokus pada sektor rumah tapak. Setelah sukses memasarkan Cluster The Northbend yang terjual habis tahap I di Metland Cyber City, Metland akan kembali meneruskan penjualan The Northbend tahap dua pada semester II/2022 yang pada tahap kedua kembali ditawarkan sekitar 74 unit rumah.
“Selain itu, pada semester II/2022 Metland bersama Keppel Land Ltd. juga akan meneruskan penjualan dengan meluncurkan produk terbaru pada produk Wisteria,” paparnya.
Metland juga melanjutkan pemasaran produk yang telah diluncurkan sebelumnya seperti Cluster Oxalis di Metland Puri yang sebelumnya telah sukses dipasarkan pada tahap I dan sedang meneruskan penjualan tahap dua dengan harga mulai Rp1,5 miliaran, Jura tipe B Lite phase 2 di Metland Menteng dengan harga perdana Rp1,6 miliaran.
Baca Juga
Selain itu, ada pula proyek Cluster Samara di Metland Transyogi dengan harga mulai Rp800 jutaan, Tipe The Emerald di Metland Tambun dengan harga mulai Rp700 jutaan, Cluster Adenia di Metland Cileungsi dengan harga mulai Rp600 jutaan, dan Cluster Lisse di Metland Cibitung yang ditawarkan mulai harga Rp600 jutaan.
“Saat ini beberapa produk Metland sedang menjalankan program spesial promo free BPHTB, AJB dan KPR hingga cicilan mulai Rp4 jutaan rupiah, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Program ini dijalankan untuk mengantisipasi penurunan penjualan akibat adanya rencana kenaikan suku bunga bank" jelas Wahyu Sulistio, Direktur Metropolitan Land.
Perseroan melihat masih ada tantangan yang dihadapi pada 2022, seperti eskalasi suhu politik, kondisi perekonomian, industri maupun pandemi global Covid-19 yang memasuki gelombang III.
“Perseroan senantiasa melakukan inovasi serta promosi iklan dan strategi pemasaran digital untuk memberikan stimulus tambahan agar dapat menumbuhkan kembali daya bell masyarakat,” ungkap Wahyu.
Adapun, hingga Mei 2022, Perseroan membukukan total marketing sales yang terdiri dari prapenjualan dan pendapatan berulang (recurring revenue) sebesar Rp607 miliar.