Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Victoria Care (VICI) Terkena Sejumlah Sentimen di Tengah Inflasi

Victoria Care (VICI) tetap prospektif di tengah inflasi yang mengimpit.
Produk-produk PT Victoria Care Indonesia Tbk. (VICI)/Istimewa
Produk-produk PT Victoria Care Indonesia Tbk. (VICI)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan kosmetik PT Victoria Care Indonesia Tbk. (VICI) masih berpeluang mencatatkan kinerja yang membaik meski di tengah tekanan inflasi yang tengah mengimpit.

Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan dan Handiman Soetoyo menyatakan, VICI mendapat sejumlah katalis positif, antaralain karena produk kecantikan dan perawatan pribadi (personal care) yang akan tetap bertahan seiring dengan perubahan perilaku masyarakat akibat pandemi Covid-19.

“Selain itu, pasar yang tumbuh dan pemulihan situasi ekonomi juga akan menjadi katalis positif bagi industri [kosmetik] dan VICI,” papar mereka dalam riset yang dikutip, Sabtu (2/7/2022).

Sebagai catatan, beberapa negara melaporkan rekor tingkat inflasi yang tinggi didorong oleh krisis pasokan di seluruh dunia dan kenaikan harga komoditas.

Tingkat inflasi tahunan di Indonesia tercatat meningkat secara tahunan sebesar 3,55 persen pada Mei 2022, naik sebesar 0,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini merupakan yang tertinggi sejak Desember 2017.

“Inflasi merupakan risiko utama bagi perusahaan barang konsumsi. Sementara pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut, kenaikan inflasi domestik dapat mengancam perusahaan barang konsumen,” imbuh analis Mirae.

Meski diadang badai inflasi, Mirae optimistis VICI dapat meningkatkan kinerja pada periode selanjutnya. Hal ini karena potensi konsumsi rumah tangga yang semakin membaik, khususnya di industri kecantikan dan personal care yang menjadi segmen bisnis perseroan.  

“Secara keseluruhan, kami memiliki pandangan positif terhadap prospek VICI ke depan. VICI diperdagangkan pada trailing P/E 19,0 kali, di bawah rata-rata trailing P/E rekan domestiknya sebesar 24,1 kali,” pungkas Mirae.

Adapun risiko penurunan kinerja disebabkan tekanan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan pada daya beli masyarakat, adanya kenaikan biaya bahan serta pembatasan mobilitas yang ketat.

Saham VICI mengakhiri sesi perdagangan akhir pekan ini, pada Jumat (1/7/2022) dengan koreksi 1,42 persen yang membawanya ke zona merah di level 418.

Secara year-to-date (ytd), saham dengan kapitalisasi pasar Rp2,80 triliun tersebut sudah mengalami penurunan sebesar 18,83 persen.

Meski begitu, emiten distributor produk perawatan kulit dan rambut ini masih mampu membagikan dividen tunai kepada para pemegang sahamnya.

Tercatat, dividen yang dibagikan oleh VICI untuk tahun buku 2021 senilai Rp10,5 per saham atau setara Rp70,43 miliar.

Perolehan dividen ini berasal dari laba bersih 2021 yang berjumlah Rp177,2 miliar yang meningkat 19,5 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp148,4 miliar.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Direktur Utama VICI, Billy Hartono Salim mengatakan bahwa perseroan terus berupaya mempertahankan pertumbuhan dan memproyeksikan peningkatan pendapatan serta laba bersih hingga dua digit dibandingkan tahun 2021.

Sejumlah strategi pun dilakukan, mulai dari meluncurkan beberapa produk baru, memaksimalkan promosi di platform e-commerce, hingga mengakuisisi produk antiseptik Secret Clean dengan nilai transaksi mencapai Rp100 miliar pada April 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper