Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan produsen alat kebersihan asal Gresik, Jawa Timur, PT Klinko Karya Imaji (Klinko) tengah menjajaki peluang penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham, seiring dengan rencana perseroan untuk ekspansi produksi dan pemasaran.
Dalam lima tahun ke depan, Klinko menargetkan penjualan bisa mencapai Rp25 miliar, dari hanya Rp3,94 miliar pada 2021. Untuk itu, perseroan harus meningkatkan kapasitas produksi demi memastikan pasokan produk bisa memenuhi kebutuhan pasar.
“Kami memang ada rencana untuk melakukan IPO dalam rangka menggalang dana untuk menambah kapasitas dan sebagainya,” kata Direktur Utama Klinko Anggun Supanji, Kamis (30/6/2022).
Meski demikian, Anggun mengatakan bahwa rencana tersebut masih dalam tahap diskusi internal perusahaan. Klinko juga belum menargetkan realisasi pelaksanaan IPO.
“Sejauh ini masih dalam tahap pembahasan di manajemen. Kami punya rencana ke depan untuk IPO, tetapi target pelaksanaannya belum bisa diungkap. Kami akan informasikan kembali jika siap direalisasikan,” lanjutnya.
Anggun menjelaskan penjajakan IPO dilandasi oleh prospek pasar alat kebersihan di dalam negeri maupun luar negeri, serta tren pertumbuhan penjualan perseroan. Dia mengatakan bahwa aksi IPO tak hanya dilatarbelakangi kebutuhan penggalangan dana, tetapi soal pelibatan masyarakat dalam perkembangan perseroan.
Baca Juga
“Bagi kami kalau IPO bukan hanya untuk menggalang dana, kami juga ingin masyarakat Indonesia dan para investor bisa ikut memiliki perusahaan dan merasakan bagaimana di Klinko. Salah satu nilai yang kami anut, industri itu tidak melulu soal kepentingan pemilik sahamnya, tetapi juga menjadi industri yang berdampak luas,” kata Anggun.
Klinko telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar target pertumbuhan 300 persen pada 2022, termasuk memperluas segmen business to business dengan menyediakan alat kebersihan pada perusahaan jasa kebersihan. Perseroan juga akan melakukan diversifikasi pasar dan segmen dengan melakukan ekspansi bertahap ke Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Klinko juga akan mengoptimalisasi keunggulan komparatif dari penggunaan bahan baku daur ulang dalam menjangkau pasar ekspor yang lebih luas. Terbaru, perusahaan berhasil menembus pasar Amerika melalui produk private label dengan merek Alpine.
“Untuk mengejar target penjualan naik 300 persen tahun ini, kami akan menaikkan kapasitas mesin sampai 5 kali lipat, begitu pula dengan kapasitas produksi yang saat ini di angka 100.000 buah dalam setahun. Kebutuhan investasinya kami perkirakan Rp6 miliar sampai Rp7 miliar,” kata Anggun.