Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (29/6/2022) di tengah kekhawatiran baru terhadap pertumbuhan ekonomi karena makin banyak bank sentral di dunia melakukan pengetatan moneter untuk melawan inflasi.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,81 persen pada pukul 15.40 WIB. Sementara itu, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,54 persen, DAX Jerman turun 1,33 persen, CAC 40 prancis terkoreksi 0,76 persen, FTSE MIB Italia anjlok 1,15 persen, dan IBEX 35 Spanyol melemah 1,27 persen.
Bursa Eropa juga mendapat tekanan dari oleh langkah China yang tetap berkomitmen pada kebijakan nol-Covid. Kontrak berjangka bursa AS stabil Wall Street melemah pada Selasa akibat tertekan saham-saham teknologi.
Sementara itu, inflasi Spanyol secara tak terduga melonjak ke rekor tertinggi di level 10 persen pada Juni. Data ini menghancurkan ekspektasi bahwa inflasi di ekonomi terbesar keempat zona euro itu telah mencapai puncaknya, dan membuat para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa mendorong kenaikan besar suku bunga.
Data inflasi Spanyol tersebut naik dari 8,5 persen di bulan Mei dan melampaui semua 15 perkiraan dalam survei ekonom Bloomberg.
Data inflasi Spanyol diperkirakan mendorong ECB melakukan kenaikan suku bunga yang signifikan dalam pertemuan bulan depan. Sementara itu, Presiden ECB Christine Lagarde minggu ini menegaskan rencana untuk kenaikan suku bunga pada bulan Juli untuk memulai siklus kenaikan yang berkelanjutan. Pejabat lain juga telah melontarkan gagasan tentang tindakan yang lebih agresif.
Baca Juga
Anggota Dewan Pengurus ECB Gediminas Simkus mengatakan bahwa kenaikan 50 basis poin harus menjadi opsi pada pertemuan bulan depan. Tingkat inflasi di negaranya, Lithuania, di atas 20 persen.
mbal hasil surat utang dua tahun Jerman, yang paling sensitif terhadap perubahan suku bunga, mengalami penurunan. Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury naik menjadi 3,15% persen.
Investor terliha skeptis bahwa Federal Reserve dapat menghindari resesi ekonomi di tengah kenaikan suku bunga yang tajam untuk menekan tekanan harga.
Analis makro State Street Corp. Emily Weis mengatakan the Fed masih percaya bahwa mereka dapat menahan laju tekanan ekonomi meskipun dengan menaikkan suku bunga acuan.
“Kami masih tidak yakin mereka akan mampu melakukannya. Itulah yang tercermin di pasar selama sebulan terakhir,” ungkap Weis seperti dikutip Bloomberg, Rabu (29/6/2022).
Gubernur The Fed Jerome Powell, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde, Gubernur Bank of England Andrew Baileym dab General Manager Bank for International Settlements Agustin Carstens semuanya akan berbicara di panel forum ECB hari ini.