Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Delta Dunia Makmur (DOID) Buka Peluang Caplok Aset Energi Terbarukan

Sejak 2021, Delta Dunia Makmur (DOID) sudah mulai melakukan akuisisi strategis perusahaan tambang tembaga dan proyek energi baru terbarukan.
Kegiatan pengupasan tanah PT Bukit Makmur Mandiri Utama, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk.(DOID)./deltadunia.com
Kegiatan pengupasan tanah PT Bukit Makmur Mandiri Utama, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk.(DOID)./deltadunia.com

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan rencana pemerintah untuk menggenjot industri energi baru terbarukan (EBT), PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) berencana ikut terjun ke industri EBT.

Presiden Direktur DOID Ronald Sutardja mengatakan bahwa sejak 2021, perseroan sudah mulai melakukan akuisisi strategis perusahaan tambang tembaga dan proyek energi baru terbarukan.

Namun, hingga paparan publik hari ini, DOID belum memberikan perincian terkait dengan perusahaan yang diakuisisi.

"Sementara fokus kami tetap di jasa pertambangan, berikutnya kalau diversifikasi, kami akan jadi pemilik tambang, tapi komoditasnya tergantung kesempatan yang kami dapat, baru kami masuk ke EBT," kata Ronald dalam paparan publik, Rabu (29/6/2022).

Terkait kemungkinan ekspansi EBT ke komoditas nikel, Ronald mengatakan bahwa saat ini harga nikel sedang terlalu tinggi, sehingga tambangnya diperkirakan juga mahal. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi DOID melakukan akuisisi ke perusahaan komoditas tersebut.

"Apakah mungkin? mungkin aja. Cara kami berfikir mengenai diversifikasi, ini diversifikasi akan terjadi kalau fondasi kami luar biasa kuatnya, seperti asat akuisisi BUMA misalnya, pilarnya harus kuat, kami harus luar biasa operational core-nya, sehingga kami bisa menghasilkan uang, mendapat kepercayaan bank dan investor obligasi, atau leasing company. Kalau kuat baru bisa diversifikasi," papar Ronald.

Dia menambahkan, dengan niat investasi di sektor tambang sejak awal, kemungkinan diversifikasi juga masih akan ke arah perusahaan tambang sesuai keahlian dan pengalaman DOID

"Jadi untuk investasi selanjutnya kami tidak boleh buru-buru. Kalau mau investasi harus tambang yang tepat, di waktu yang tepat, di harga yang tepat. Karena kalau lagi terlalu mahal akan susah bayarnya harus cari ketika kita ada kemampuan. [Harga] nikel memang sedang sangat tinggi, kita harus hati-hati, kita terbuka kemungkinan tapi nggak 'ngebet' untuk investasi," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper