Bisnis.com, JAKARTA - PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) menambah target belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2022, dari tahun sebelumnya di bawah US$100 juta menjadi kisaran US$150 juta-US$200 juta.
Capex DOID dibagi dua setiap tahun, yakni untuk maintenance capex dan replacement capex, serta belanja modal untuk tujuan pertumbuhan, tergantung adanya pelanggan ataupun kontrak jasa tambang yang baru.
"Tahun ini ada US$150 juta-US$200 juta, sekitar US$60 juta - US$70 juta itu dari [capex] tahun lalu yang belum terserap, jadi capex tahun lalu dibawa ke tahun ini dan sisanya adalah replacement," papar Direktur DOID Una Lindasari dalam paparan publik, Selasa (29/6/2022).
Tahun ini, DOID juga memperkirakan dapat meraih pendapatan di kisaran US$1,3 miliar-US$1,5 miliar, dan EBITDA di kisaran US$320 juta-US$380 juta.
Pada kuartal I/2022, Presiden Direktur DOID Ronald Sutardja juga mengungkapkan kinerja operasional lebih berat dari kuartal setelahnya, karena ada komponen biaya yang naik ketika curah hujan tinggi.
"Siklus hujan di kuartal I adalah paling tinggi, operasi tambang batu bara berbeda dengan mineral, jadi kondisi tambang batu bara karena kuantitasnya besar biasanya menggunakan material yang ada tanpa ada investasi membangun jalan yang all weather, karena truknya juga besar-besar. Saat hujan tinggi, revenue stop, tapi spending tidak berhenti, dan tetap bayar pekerja," jelasnya.
Baca Juga
Ronald menambahkan, pada kuartal II dan III tahun ini pemulihan sudah terlihat dan pihaknya optimistis dapat melakukan produksi secara normal dan mencapai target yang ada.