Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) diproyeksikan semakin cerah seiring dengan aktivitas masyarakat yang kembali normal.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan mengatakan, DRMA telah menjadi bagian dari rantai pasokan otomotif terintegrasi di Indonesia yang melayani pemain penting di industri sejak tahun 1989.
“Profitabilitasnya didorong oleh operasi yang ramping dan efisien,” ujar Rizkia dalam risetnya, dikutip Rabu (29/6/2022).
Lebih lanjut, kinerja DRMA pun berpotensi semakin baik sejalan dengan upaya pemerintah untuk menangani pandemi dan daya beli masyarakat.
Rizkia melanjutkan, perseroan mampu meningkatkan pendapatan sebesar 18,8 persen CAGR dan laba bersih sebesar 150,1 persen CAGR dari 2018 hingga 2021, dengan margin yang lebih tinggi di era pandemi yaitu 10,3 persen pada 2021, dibandingkan tahun 2018 sebesar 4,9 persen.
Untuk tahun 2022, Dharma Polimetal menargetkan pertumbuhan pendapatan 20 persen dan pertumbuhan laba bersih 50 persen.
Baca Juga
“Tingkat pendapatan dan laba bersih saat ini telah mencapai 26 persen dari target tersebut, lebih baik dari run rate tahun lalu yang masing-masing sebesar 23 persen dan 16 persen,” imbuh Rizkia.
Sebagai informasi, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk DRMA meningkat 121,92 persen secara tahunan menjadi Rp115,91 miliar dalam 3 bulan pertama 2022.
Sepanjang Januari-Maret 2022, DRMA telah memperoleh pendapatan Rp915,79 miliar yang meningkat 35,55 persen year-on-year/yoy.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, DRMA menyediakan capex lebih dari Rp400 miliar untuk ekspansi pabrik baru di tahun ini.
Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso menjelaskan, dana belanja modal akan digunakan untuk membangun tiga pabrik baru dan satu proyek perluasan pabrik.
Saat ini, saham DRMA diperdagangkan pada trailing P/E sebesar 9.8 kali, di bawah rata-rata trailing P/E rekan domestiknya sebesar 16.7 kali.
“Secara keseluruhan, kami memiliki pandangan yang baik tentang kinerja DRMA ke depannya, didukung oleh jejak dan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi,” tutup Rizkia.
Pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 09.37 WIB, saham Dharma Polimetal terpantau berada di zona hijau dengan peningkatan 2,36 persen atau setara 15 poin ke level 650.
Saham Grup Triputra dengan kapitalisasi pasar Rp3,11 triliun tersebut telah mentransaksikan 15,07 juta saham senilai Rp9,89 miliar.