Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam Tiga Bulan, Laba Bersih Dharma Polimetal (DRMA) Naik 122 Persen

Emiten suku cadang otomotif sub kontraktor Astra Otoparts (AUTO), PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang kuartal I/2022.
Suasana pabrik calon emiten komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk. Entitas Grup Triputra ini akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham pada akhir 2021. /Perseroan.
Suasana pabrik calon emiten komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk. Entitas Grup Triputra ini akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham pada akhir 2021. /Perseroan.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten suku cadang otomotif sub kontraktor Astra Otoparts (AUTO), PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang kuartal I/2022.

Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso menjelaskan terus melanjutkan performa positif seiring masuknya permintaan produk-produk baru terutama peningkatan komponen untuk kendaraan roda 4 pada kuartal I/2022.

"Konsolidasi kuartal I/2022 dibandingkan dengan 2021, segi penjualan revenue naik 35,6 persen menjadi Rp916 miliar, Ebitda naik dari Rp107 miliar menjadi Rp187 miliar. Laba bersih meningkat 118,9 persen dari Rp53 miliar menjadi Rp117 miliar," jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (21/4/2022).

Lebih lanjut, perseroan bakal fokus mengikuti perkembangan industri otomotif yang mengarah pada kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Penting untuk dicatat bahwa kontribusi pendapatan dari segmen kendaraan roda 4 meningkat menjadi 27,58 persen dibandingkan kontribusi tahun sebelumnya sebesar 20,39 persen.

DRMA berhasil membukukan penjualan bersih senilai Rp915,8 miliar sepanjang kuartal pertama tahun ini. Pencapaian tersebut tumbuh 35,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp675,6 miliar.

Sepanjang Januari hingga Maret tahun ini, DRMA juga mencatat laba bersih tahun berjalan sebesar Rp116,9 miliar, melonjak 119 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau sebesar Rp53,4 miliar.

Di samping itu, DRMA tercatat memiliki laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp115,9 miliar, naik 122 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp52,2 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang telah diaudit, DRMA ini mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp301,14 miliar naik 14,92 kali lipat dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp18,9 miliar.

Laba bersih yang melonjak berkali-kali lipat tersebut berasal dari penjualan bersih yang naik 55,44 persen menjadi Rp2,91 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp1,87 triliun pada 2020.

Beban pokok penjualan juga turut melonjak menjadi Rp2,46 triliun dari Rp1,65 triliun. Hal ini membuat laba bruto pada 2021 naik menjadi Rp452 miliar dari 2020 yang sebesar Rp220,98 miliar.

Entitas grup Triputra ini berhasil mempertahankan beban penjualan dan pemasaran yang naik tipis menjadi Rp36,67 miliar dari Rp30,73 miliar, serta beban umum dan administrasi yang turun menjadi Rp140,65 miliar dari Rp141,49 miliar.

Perseroan juga mencatatkan pendapatan operasi lain-lain yang meningkat menjadi Rp146,03 miliar pada 2021 dibandingkan dengan Rp25,82 miliar pada 2020.

Hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini, harga saham DRMA naik 4,03 persen atau 25 poin ke harga 645 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp3,04 triliun. Sepanjang tahun berjalan harga saham DRMA telah naik 26,47 persen atau 135 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper