Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Belanja Modal PTPP Baru Rp854 Miliar dari Target Rp4,37 Triliun

PTPP menargetkan belanja modal mencapai Rp4,37 triliun pada tahun ini, mayoritas untuk entitas anak.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTPP Agus Purbianto, Direktur Bidang Gedung PTPP Anton Satyo Hendriatmo, Direktur Bidang Infrastruktur PTPP Yul Ari Pramuraharjo, Direktur Bidang EPC PTPP Eddy Herman Harun, dan Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP Sinur Linda Gustina Manurung berfoto bersama dalam agenda RUPST Tahun Buku 2021, di Kantor PTPP, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTPP Agus Purbianto, Direktur Bidang Gedung PTPP Anton Satyo Hendriatmo, Direktur Bidang Infrastruktur PTPP Yul Ari Pramuraharjo, Direktur Bidang EPC PTPP Eddy Herman Harun, dan Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP Sinur Linda Gustina Manurung berfoto bersama dalam agenda RUPST Tahun Buku 2021, di Kantor PTPP, Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) baru merealisasikan Rp854 miliar untuk belanja modal pada kuartal I/2022. Sepanjang tahun, target capital expenditure perseroan mencapai Rp4,37 triliun.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menjelaskan target belanja modal perseroan mencapai Rp4,37 triliun pada tahun ini.

Dengan rincian belanja induk 0,49 persen, anak usaha utama 25,59 persen, dan anak usaha non utama dan entitas asosiasi 73,92 persen.

"Saat ini banyak proyek tingkat kompetisi tinggi, cashflow berjalan baik, tapi kami ingin tetap ada profit lebih baik," jelasnya dalam RDP di Komisi VI DPR, Senin (27/6/2022).

Adapun, realisasi belanja modal hingga kuartal I/2022 mencapai Rp854 miliar. Dengan rincian belanja induk usaha 0,26 persen, anak usaha utama 29,26 persen, dan anak usaha non utama serta entitas asosiasi 70,58 persen.

Dia menjelaskan realisasi belanja modal tersebut lebih tinggi dari belanja modal Rp3,1 triliun terutama investasi untuk proyek lama dan yang sudah berjalan.

"Evaluasi lebih detil lagi memastikan tingkat risiko yang mungkin terjadi dan memaksimalkan penghasilan jangka panjang sesuai dengan core bisnis yang dilakukan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper