Bisnis.com, JAKARTA – Peluang Emiten konstruksi BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) membalikkan kinerja pada 2022 masih terbuka lebar.
Salah satu angin segar untuk emiten BUMN karya berhembus dari langkah pemerintah Indonesia yang tengah menggenjot realisasi pembangunan ibu kota baru (IKN) di Kalimantan Timur. Alokasi dana pembangunan awal sebesar Rp511 miliar pada 2022 pun sudah tertuang dalam Keputusan Presiden (Perpres) 85/2021 pada 9 September 2021.
Adapun, pihak swasta dan BUMN diharapkan bahu-membahu menanggung 80 persen total biaya pembangunan IKN mencapai Rp466 triliun.
Analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael menuturkan kepercayaan investor terhadap megaproyek ini akan semakin tinggi setelah peraturan tentang IKN ditetapkan dan persiapan pengembangan dimulai.
“Hal itu memberi peluang bagi kontraktor BUMN untuk mendapatkan tambahan kontrak baru di sana, setidaknya hingga 2024,” pungkas Joshua dalam hasil risetnya, dikutip Rabu (25/5/2022).
Selain proyek IKN yang dapat memicu moncernya kinerja BUMN Karya, ada faktor lainnya yang dinilai akan memoles prospek Waskita, WIKA, ADHI, dan PTPP. Salah satunya terkait aturan terbaru perpajakan.