Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Melesat, Terkerek Komentar The Fed Soal Resesi AS

Bursa saham AS Wall Street melonjak di atas 2,5 persen menyusul komentar dari pejabat The Fed bahwa kekhawatiran soal inflasi cenderung berlebihan.
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat rebound pada perdagangan jelang akhir pekan menyusul komentar terbaru dari dari pejabat Federal Reserve (The Fed) yang mendukung sentimen ekonomi dan meredanya perkiraan inflasi.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditututup melonjak 2,68 persen pada perdagangan Jumat (24/6/2022) ke level 31.500,68. Sementara itu, indeks S&P 500 melesat 3,06 persen ke 3.911,74 dan Nasdaq Composite menguat 3,34 persen ke 11.607,62.

Wall Street mencatat penguatan harian terbesar sejak Mei 2022. Indeks S&P 500 menguat 6,5 persen dalam sepekan. Reli imbal hasil obligasi Treasury AS mereda pada hari Jumat, namun tetapi imbal hasil obligasi dua tahun AS yang sensitif terhadap kebijakan masih mencatat penurunan mingguan terbesar sejak pertengahan Mei.

Meskipun pasar obligasi mulai memberikan peringatan resesi pekan ini, sentimen mulai membaik pada hari Jumat setelah ukuran ekspektasi inflasi konsumen jangka panjang Universitas Michigan turun dari level tertinggi 14 tahun yang dilaporkan sebelumnya.

Hal ini berpotensi mengurangi urgensi kenaikan suku bunga yang lebih agresif. Investor juga diyakinkan oleh komentar Presiden the Fed St. Louis James Bullard, yang mengatakan kekhawatiran atas resesi AS berlebihan.

Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan rencanannya untuk mendinginkan inflasi dalam kesaksian kepada anggota parlemen pekan ini, namun sebagian pelaku pasar mencerna pesannya sebagai sebagai sinyal bahwa bank sentral akan memperhitungkan kemungkinan resesi saat menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi.

CEO Defiance ETFs Sylvia Jablonski mengatakan kinerja pasar sangat positif dalam beberapa hari terakhir dan hal tersebut menunjukkan adanya reli bearish jangka pendek.

 “Fakta bahwa kita telah melewati pertemuan Fed dan segala jenis kesaksian Fed, jika tidak ada berita buruk tambahan, (penguatan indeks) dapat berlanjut selama beberapa hari ke depan,” ungkap Sylvia seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (25/6/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper