Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 5 Alasan Bursa Tutup Kode Domisili Investor Asing-Domestik

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan tujuan dan alasan menerapkan kebijakan penutupan kode domisili investor asing dan domestik.
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan tujuan dan alasan menerapkan kebijakan penutupan kode domisili investor asing dan domestik. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan tujuan dan alasan menerapkan kebijakan penutupan kode domisili investor asing dan domestik. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan memberlakukan penutupan kode domisili investor, untuk investor domestik dan asing, mulai Senin, 27 Juni 2022, dengan berbagai tujuan

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan, selaku penyelenggara perdagangan saham di pasar modal Indonesia, BEI selalu mengedepankan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.

“Salah satu upaya Bursa untuk menciptakan hal tersebut, Bursa mengimplementasikan penutupan kode broker pada data transaksi yang dikirim secara real time kepada pelaku pasar mulai 6 Desember 2021,” katanya dalam keterangan pers, dikutip Jumat (24/6/2022).

Sebagaimana yang telah disosialisasikan sebelumnya, enam bulan setelah penutupan kode broker, Bursa juga akan mengimplementasikan penutupan kode domisili investor baik domestik dan asing. Penutupan kode domisili investor akan efektif diberlakukan Bursa mulai Senin, 27 Juni 2022.

Tujuan Bursa dalam implementasi penutupan kode domisili investor adalah:

  1. Meningkatkan tata kelola pasar, yaitu membangun market governance dengan mengurangi praktik herding behaviour atau menggiring pasar ke saham-saham tertentu;
  2. Memproteksi investor dari tekanan jual atau beli pihak asing;
  3. Meningkatkan kewajaran harga saham;
  4. Mengarahkan investor untuk melakukan riset sebelum melakukan keputusan investasi dengan menggunakan filosofi analisis fundamental dan teknikal dalam pengambilan keputusan investasi saham, serta memahami risk and return dari berinvestasi atas suatu saham;
  5. Merupakan best practice di bursa lain Dengan diimplementasikannya penutupan kode domisili investor ini maka pelaku pasar dan investor tidak dapat melihat kode domisili foreign atau domestic secara real time melalui layar aplikasi on-line trading.

Sementara itu, data dan informasi terkait transaksi foreign atau domestic tetap dapat diakses pada akhir hari perdagangan melalui Data end of day (EoD) transaksi Bursa; Data olahan dari perusahaan sekuritas; Summary investor type pada Website BEI; Data Statistik pada Website BEI; dan Daily trading information.

Di sisi lain, pengamat pasar modal memprediksi akan adanya penurunan nilai transaksi setelah penutupan kode investor asing-domestik alias penutupan kode domisili oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai diberlakukan.

Pengamat Pasar Modal sekaligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengungkapkan hal tersebut mengingat terdapat kelompok trader yang melakukan pembelian dan penjualan saham berdasarkan aktivitas investor asing.

“Nilai transaksi saham mungkin akan turun karena beberapa kelompok trader memang membeli dan menjual sahamnya mengikuti aktivitas investor domisili asing,” ujar Teguh kepada Bisnis, Rabu (22/6/2022).

Dia menjelaskan, ada kelompok trader yang jika investor asing membeli saham A, mereka juga akan ikut membelinya, dan demikian juga sebaliknya. Aktivitas tersebut juga dikenal dengan istilah herding behavior.

Jadi alih-alih melakukan analisa fundamental atau teknikal maupun yang lain, kelompok trader tersebut justru mengikuti aktivitas asing sehingga akan lebih cenderung spekulasi.

Secara spesifik Teguh menjelaskan bahwa banyak investor ritel melakukan transaksi saham dengan cara ikut-ikutan investor lain yang lebih besar dan dianggap bisa mengendalikan naik turunnya saham.

Di mana cara tersebut sejak awal ungkapnya bukan cara investasi yang benar tetapi banyak yang melakukan.

“Jadi niat BEI sudah baik agar investor dipaksa menganalisa, tapi mungkin juga bisa jadi bumerang di mana nilai transaksi akan turun,” kata Teguh.

Di sisi lain, dia menyampaikan adanya kemungkinan timbulnya kecurigaan bagi sebagian orang yaitu tindakan penutupan kode domisili adalah agar aktivitas trading oleh pemain besar (bandar saham) tidak lagi bisa dibaca oleh pemain kecil. Karena itu, menurutnya BEI perlu menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Sementara itu, Teguh berpendapat untuk investor fundamentalis, penutupan kode domisili nanti tidak akan berpengaruh apapun karena memang pada dasarnya investor fundamentalis tidak pernah melihat kode broker maupun kode domisili.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper