Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Terus Dukung Dogecoin, Harganya Melonjak 7,9 Persen

Berkat dukungan CEO Tesla Elon Musk, aset kripto dogecoin mengalami peningkatan di tengah suasana crypto winter.
Dogecoin yang mengalami kenaikan harga, menggantikan Bitcoin yang sebelumnya telah mencetak kenaikan signifikan. (Bloomberg)
Dogecoin yang mengalami kenaikan harga, menggantikan Bitcoin yang sebelumnya telah mencetak kenaikan signifikan. (Bloomberg)

Bisnis.com, JAKARTA — CEO Tesla Inc dan SpaceX, Elon Musk, menegaskan dukungannya terhadap aset kripto dogecoin, sehingga nilainya pun langsung meningkat.

Dalam sebuah wawancara dengan Pemimpin Redaksi Bloomberg News, John Micklethwait di Forum Ekonomi Qatar, Musk menyatakan bahwa Tesla menerima Dogecoin sebagai pembayaran. SpaceX disebut akan melakukan hal yang sama.

“Saya hanya tahu banyak orang yang tidak begitu kaya, yang Anda tahu, telah mendorong saya untuk membeli dan mendukung dogecoin,” ujar Musk dilansir dari Bloomberg, Selasa (21/6/2022).

Tidak lama setelah komentar Musk tersebut, nilai dogecoin langsung melonjak 7,9 persen di tengah kejatuhan pasar kripto yang sempat menyeret bitcoin di bawah level US$20.000 pekan lalu.

Mengutip data CoinMarketCap, hingga pukul 17.00 WIB, dogecoin berada di level US$0,06258, naik 6,16 persen dari sebelumnya.

Dogecoin memiliki sifat yang cenderung reaktif terhadap apapun yang dikatakan Musk tentang token kripto tersebut.

Bahkan sejak hari Minggu saat Musk menuliskan cuitan di Twitter bahwa dia akan terus mendukung dan membeli dogecoin, nilainya pun naik 9 persen.

Pada Maret 2022, Musk menegaskan bahwa dirinya memiliki beberapa aset kripto seperti dogecoin, bitcoin, dan ether, dengan keyakinan bahwa dia tidak akan menjualnya.

Sebelumnya, miliarder teknologi itu sempat digugat oleh Keith Johnson senilai US$258 miliar karena dianggap terlibat dalam skema ponzi melalui aset kripto dogecoin. Pasalnya, banyak orang yang kehilangan uang dengan berinvestasi pada dogecoin.

Pasar kripto saat ini dinilai sedang mengalami musim dingin atau crypto winter. Katalisnya antara lain makroekonomi dan kondisi geopolitik yang menyebabkan aset semakin volatil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper