Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis points (bps). Mirae Asset Sekuritas melihat beberapa emiten akan diuntungkan dengan kenaikan suku bunga ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto dan Hariyanto Wijaya mengatakan, The Fed memberikan sinyal kemungkinan untuk meningkatkan suku bunga lagi dalam pertemuan FOMC bulan Juli untuk memerangi inflasi yang melonjak tinggi.
"Pasar memperkirakan The Fed akan melanjutkan pengetatan kebijakan hingga semester II/2022," tulis Rully dan Hariyanto dalam risetnya, dikutip Minggu (19/6/2022).
Mirae Sekuritas melanjutkan, kenaikan suku bunga The Fed yang sangat besar baru-baru ini sebesar 75 bps memicu pelemahan rupiah. Akan tetapi, menurutnya hal ini bermanfaat bagi kinerja keuangan perusahaan Indonesia yang berorientasi ekspor, serta perusahaan dengan harga jual yang terkait dolar.
"Mereka akan menikmati harga jual yang lebih tinggi dalam rupiah," ucap Mirae Asset Sekuritas.
Menurut Mirae Asset Sekuritas, perusahaan yang paling menikmati kenaikan suku bunga The Fed adalah perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batu bara. Hal ini akibat kombinasi pelemahan rupiah dan harga batu bara internasional yang menguntungkan.
Baca Juga
Selain itu, biaya emiten batu bara yang tidak terkait dengan dolar seharusnya membuat emiten-emiten batu bara membukukan kinerja keuangan yang lebih kuat.
"Oleh karena itu, kami tegaskan kembali stock pick bulanan kami di perusahaan pertambangan batu bara dan perusahaan jasa pertambangan batu bara, yaitu ADRO, ITMG, PTBA, dan UNTR," tulis Mirae Asset Sekuritas.
Adapun daftar stock pick bulanan Mirae Sekuritas adalah ADRO, ITMG, PTBA, UNTR, SMDR, INDF, AUTO, dan ASII.