Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Absen Bagi Dividen, Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Bakal Tambah Usaha Bidang Energi

Widodo Makmur Perkasa (WMPP) akan menggunakan laba tahun buku 2021 sebagai laba ditahan dan tidak membagikan dividen dari laba tersebut.
WMPP akan menggunakan laba tahun buku 2021 sebagai laba ditahan dan tidak membagikan dividen dari laba tersebut./Istimewa
WMPP akan menggunakan laba tahun buku 2021 sebagai laba ditahan dan tidak membagikan dividen dari laba tersebut./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten peternakan terintegrasi PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP) menyampaikan tidak akan membagikan dividen dari laba tahun 2021 sebesar Rp301,83 Miliar.

Direktur Utama WMPP Tumiyana mengatakan, pihaknya akan menggunakan laba tahun buku 2021 sebagai laba ditahan dan tidak membagikan dividen dari laba tersebut.

"Kami baru IPO akhir tahun lalu. Memang kami masih konsentrasi pada investasi, itu sebabnya masih belum bagi dividen," kata Tumiyana dalam paparan publik WMPP di Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Tumiyana menyebut, salah satu investasi yang akan dilakukan WMPP tahun ini adalah menambah usaha di bidang energi. Pihaknya telah meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk melakukan penambahan usaha di bidang energi ini.

Dia menjelaskan, penambahan usaha di bidang energi ini adalah untuk mendukung operasional WMPP. WMPP nantinya akan menggunakan energi baru terbarukan (EBT), yaitu panel tenaga surya di fasilitasnya.

"WMPP nantinya akan menggunakan energi bersih, karena nantinya fasilitas WMPP akan menggunakan solar energy digabung dengan wind energy," ucapnya.

Menurutnya, penambahan usaha di bidang energi ini akan menurunkan biaya produksi perseroan. Pihaknya menghitung, WMPP akan menghemat 19 persen hingga 23 persen dari total konsumsi energi di fasilitas-fasilitas produksi yang dimiliki perseroan.

Adapun untuk tahun ini, WMPP menargetkan peningkatan pendapatan menjadi Rp7,1 triliun, dari Rp6,2 triliun atau meningkat 14 persen dibanding 2021.

Pendapatan perseroan diproyeksi sebagian besar akan disumbang oleh pendapatan poultry atau unggas sebesar 45 persen, cattle atau ternak sebesar 30 persen, daging sebesar 13 persen, komoditas ternak 10 persen, dan sisanya 2 persen dari konstruksi.

Adapun perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,2 triliun di tahun ini untuk mendukung pertumbuhan tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper