Bisnis.com, JAKARTA – PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP), telah resmi melaksanakan Pencatatan Perdana Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (6/12/2021).
Dikutip dari keterangan resminya, WMPP melepas 4,41 miliar saham baru, setara dengan 15,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh oleh WMPP setelah IPO dengan harga penawaran senilai Rp160. Dengan demikian, perseroan akan mengantongi Rp707,04 miliar dalam aksi IPO ini.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Sementara itu, penjamin emisi efek adalah PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Valbury Sekuritas Indonesia, dan PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk.
Eko Agmi Andriana, CFO WMPP menyatakan selama masa penawaran umum WMPP yang diselenggarakan pada tanggal 30 November – 2 Desember 2021 lalu, saham WMPP mendapatkan minat yang sangat positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik.
Adapun, perusahaan berencana menggunakan sekitar 11,50 persen dari dana IPO untuk membiayai pengembangan kerjasama operasi (KSO) export yard, logistik, dan rumah potong hewan di Australia bersama mitra. Sekitar 19 persen akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi, dan Papua.
“Selanjutnya, sekitar 19 persen akan digunakan untuk pemberian modal kepada entitas usaha, sedangkan sisanya sekitar 50,50 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan,” kata Eko dikutip dari keterangan resmi.
Baca Juga
Tumiyana, CEO & Founder WMPP menyatakan, sektor pangan di Indonesia masih memiliki ruang pertumbuhan yang sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan kelas menengah yang akan menjadi pendorong utama peningkatan konsumsi daging sapi dan produk unggas di Indonesia, di mana terdapat 80,3 juta penduduk Indonesia atau 30 oersen dari total populasi yang termasuk dalam kategori segmen kelas menengah.
Hal ini juga ditambah dengan masih rendahnya konsumsi daging sapi dan unggas di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, sehingga ruang pertumbuhan yang cukup besar.
“Belum lagi diperkirakan bahwa 5 – 10 tahun kedepan akan terjadi krisis pangan Dunia, kami yakini dengan kekayaan alam yang kita miliki Indonesia akan berperan sebagai salah satu kekuatan pangan Dunia,” katanya dikutip dari keterangan resmi.
Ia melanjutkan, IPO WMPP merupakan salah satu strategi perusahaan dalam meningkatkan kapasitas pendanaan khususnya guna mengakselerasi rencana pertumbuhan jangka panjang yang telah dirancang.
Selain itu dengan langkah IPO, perusahaan juga akan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang lebih baik sehingga mempercepat pertumbuhan WMPP grup secara umum.