Bisnis.com, JAKARTA – Emiten maskapai BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) optimistis dapat lolos dari jurang kepailitan dalam Sidang PKPU. Perseroan meyakini proposal perdamaiannya dapat mencapai kesepakatan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan selama proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) berlangsung, Garuda terus memaksimalkan komunikasi intensif dengan para pemangku kepentingan.
Komunikasi terutama kepada para kreditur termasuk lessor, hingga akhirnya berhasil untuk menetapkan Daftar Piutang Tetap (DPT).
"Sinyal positif telah diterima dari sebagian besar kreditur, dan Garuda berharap dapat menuntaskan proses ini dengan sebaik-baiknya, sembari mempertimbangkan berbagai masukan demi hasil yang optimal dan adil bagi semua pihak," ungkapnya dikutip Selasa (14/6/2022).
Emiten berkode GIAA ini meyakini tahapan PKPU yang telah berlangsung dengan kondusif dan konstruktif sejauh ini. Hal ini tidak dapat tercapai tanpa adanya dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan baik para kreditur maupun pemerintah sebagai pemegang saham Garuda.
"Tidak hanya para kreditur, melainkan juga pemegang saham, hingga regulator sebagai satu kesatuan ekosistem bisnis Garuda Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Komitmen ini yang tentunya kami harapkan dapat terus terjaga dan dioptimalkan jelang putusan PKPU nanti", kata Irfan.
Baca Juga
Garuda Indonesia telah mengajukan permohonan penundaan tahapan pemungutan suara atau voting dalam proses PKPU selama 2 hari dari tanggal yang sudah ditetapkan sebelumnya, menjadi tanggal 17 Juni 2022.
Adapun untuk agenda sidang pengumuman hasil PKPU, akan tetap berlangsung pada tanggal 20 Juni 2022.
Garuda akan memaksimalkan masa perpanjangan ini untuk memastikan bahwa proses pengambilan suara dapat berjalan dengan lancar. Termasuk di dalamnya mengoptimalkan dan mematangkan beberapa tahapan administratif yang perlu difinalisasi.
Hal tersebut juga turut diselaraskan dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari pemangku kepentingan atas usulan proposal perdamaian yang disampaikan beberapa waktu lalu.
“Kami mengapresiasi dukungan dan pandangan konstruktif dari segenap pemangku kepentingan utamanya kreditur yang telah memberikan masukannya untuk proposal perdamaian yang telah kami ajukan," terangnya.
Hal ini turut menunjukan Garuda Indonesia bersama seluruh kreditur telah memiliki pandangan yang sama atas upaya bersama memaksimalkan proses dan tahapan PKPU ini dalam menghasilkan kesepakatan terbaik bagi seluruh pihak.
"Kami memahami bahwa proses ini harus dijalani dengan seksama dan dengan penuh kehati-hatian, mengingat keputusan yang akan diambil dalam voting mendatang sangatlah krusial dalam keseluruhan proses PKPU," ungkapnya.