Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rebound Sektor Konstruksi Hadapi Tantangan, Cek Rekomendasi Sahamnya

Emiten sektor konstruksi menunjukkan kemajuan secara bertahap. Hal ini terlihat dalam bertambahnya kontrak baru tahun ini.
Emiten sektor konstruksi menunjukkan kemajuan secara bertahap. Hal ini terlihat dalam bertambahnya kontrak baru tahun ini.. /Bisnis-Arief Hermawan P
Emiten sektor konstruksi menunjukkan kemajuan secara bertahap. Hal ini terlihat dalam bertambahnya kontrak baru tahun ini.. /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor konstruksi dipercaya bakal kembali membalikkan posisi menuju pertumbuhan yang lebih baik pada tahun ini. Namun, faktor risiko cukup tinggi menjadi tantangan pemanfaatan waktu pemulihan ekonomi saat ini.

Research Analyst MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan menilai emiten sektor konstruksi telah menunjukkan kemajuan secara bertahap dalam penambahan kontrak baru tahun ini.

"Realisasi kontrak baru rata-rata tumbuh 163,39 persen pada kuartal I/2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. WIKA memimpin kontrak baru tertinggi, dengan jumlah mencapai Rp9,56 triliun, diikuti oleh WSKT sebesar Rp5,68 triliun, ADHI dengan Rp3,9 triliun, dan PTPP di Rp3,08 triliun," paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis, Minggu (12/6/2022).

Pertumbuhan kontrak baru yang lebih tinggi terutama karena kontrak utama yang diberikan pada kuartal I/2022 sebagian besar kontrak yang tertunda diteruskan dari 2021.

Selain itu, pengembangan IKN diharapkan segera terwujud dengan berbagai percepatan pembangunan dasar infrastruktur, terutama fasilitas pengelolaan air dan pembangunan jalan untuk menghubungkan IKN baru dengan daerah sekitarnya.

Melalui UU No.3/2022 tentang Ibukota Negara (UU IKN) sebagai landasan hukum bagi Pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur, pemerintah masih berusaha mendapatkan investor di Mega proyek IKN, setelah sebelumnya SoftBank dikabarkan mundur dari megaproyek IKN konsorsium.

Pemerintah berharap pihak swasta dan BUMN berkontribusi sekitar 80 persen dari nilai proyek US$33 miliar atau sekitar Rp466 triliun. Sampai saat ini pemerintah masih optimis mendapatkan investor baru dari Arab Saudi, Abu Dhabi dan dana kemitraan China, yang disebut-sebut tertarik menjadi investor IKN.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan dibutuhkan anggaran Rp46 triliun untuk pembangunan pertama fase IKN pada 2022 hingga 2024.

Sementara itu, INA telah berkomitmen untuk berinvestasi di tiga ruas tol Trans-Sumatera (347 km) milik oleh Hutama Karya, serta dua seksi jalan tol Trans-Jawa milik WSKT, Kanci-Pejagan (35 km) dan Pejagan-Pemalang (58 km).

Total nilai investasi yang disepakati untuk gabungan jalan tol ini adalah Rp39 triliun. Sesuai targetnya, WSKT akan melepas 4--5 aset jalan tol pada 2022.

Neraca pembayaran akan menjadi perhatian di tahun penuh 2022, karena tingkat debt to equity (DER) ratio untuk ADHI, PTPP, WIKA, dan WSKT masing-masing 1,86x, 1,36x, 1,63xx dan 4,40x pada tahun penuh 2021.

"Kami juga mencatat bahwa pasar harus memperhatikan beberapa tantangan dan risiko antara lain kebijakan percepatan infrastruktur, kenaikan suku bunga, dan ketidakpastian ekonomi," paparnya.

Rudy merekomendasi netral untuk sektor konstruksi pada 2022 ini. Dia melihat faktor risiko dari sektor ini masih cukup tinggi. Namun, percaya sentimen IKN dan INA bisa menjadi kisah titik balik di masa depan, yang harus di atasi para pemain konstruksi adalah posisi neracanya.

Faktor risiko sektor ini meliputi pencapaian kontrak baru yang lebih lambat, suku bunga yang naik; dan biaya bahan yang terkena hiperinflasi selama booming komoditas.

MNC Sekuritas merekomendasikan hold untuk keempat emiten BUMN konstruksi dengan target price (TP) ADHI di 750, PTPP pada 1.100, WIKA pada 1.150, dan WSKT pada 880.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper