Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah PMK Menyebar, Cimory (CMRY) Pastikan Produk Aman

Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berdampak ke sebagian koperasi peternak sapi perah yang bekerja sama dengan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), tetapi perusahaan memastikan produk aman dengan kontrol dan standar mutu yang ketat.
Meski wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berdampak ke sebagian koperasi peternak sapi perah yang bekerja sama dengan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), tetapi perusahaan memastikan produk aman dengan kontrol dan standar mutu yang ketat./ Istimewa.
Meski wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berdampak ke sebagian koperasi peternak sapi perah yang bekerja sama dengan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), tetapi perusahaan memastikan produk aman dengan kontrol dan standar mutu yang ketat./ Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengolahan susu PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY) atau Cimory memastikan produk susu yang diproduksi perseroan dalam kondisi aman, di tengah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak ruminansia di Tanah Air.

Direktur Utama Cimory Farell Sutantio mengatakan wabah PMK telah berdampak ke sebagian koperasi peternak sapi perah yang bekerja sama dengan perusahaan.

“Kami bekerja sama dengan banyak koperasi dan GKSI [Gabungan Koperasi Susu Indonesia] di seluruh indonesia, sebagian dari anggota kami ada yang terpengaruh secara volume karena jika ada sapi yang terkena wabah produksinya akan turun,’ kata Farell dalam paparan publik, Kamis (9/6/2022).

Meski demikian, dia memastikan bahwa produk yang didistribusikan perseroan berada dalam kualitas terbaik. Seluruh produk susu Cimory yang mencakup susu UHT dan yogurt dia sebut telah melalui proses pengolahan dan kontrol yang ketat.

“Namun secara kualitas tidak ada pengaruh karena kami menerapkan standar mutu yang sangat aman dan ketat,” tambahnya.

Hingga 6 Juni 2022, Kementerian Pertanian mencatat terdapat 81.880 ekor sapi yang positif, 524 ekor mati, 28.538 sapi sembuh, 607 ekor dilakukan pemotongan bersyarat, dan 52.211 ekor yang belum sembuh di 163 kabupaten/kota yang terpapar PMK.

Seiring dengan perkembangan penyebaran wabah PMK, beban penggunaan baku dan pengemasan Cimory pada kuartal I/2022 memperlihatkan peningkatan. Sepanjang Januari—Maret 2022, beban bahan baku dan kemasan mencapai Rp738,78 miliar, naik 153,80 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada bulan sebelumnya di angka Rp291,08 miliar.

Farell mengatakan pasokan susu domestik untuk bahan baku berasal dari peternak mitra dan perusahaan tidak mengoperasikan peternakan sendiri. Sejauh ini, Cimory telah bekerja sama dengan lebih dari 10.000 mitra peternak susu kecil dengan total pembelian melampaui 20.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper