Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Pemulihan Ekonomi, Reksa Dana Saham Masih Paling Cuan Tahun Ini

Reksa dana saham menjadi instrumen dengan potensi pertumbuhan terbaik pada tahun ini di antara produk reksa dana lainnya.
ilustrasi investasi
ilustrasi investasi

Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana saham masih diunggulkan untuk mencatatkan pertumbuhan optimal pada tahun ini seiring dengan kelanjutan pemulihan ekonomi global dan Indonesia.

Meski demikian, tekanan inflasi dan rencana The Fed terkait kenaikan suku bunga menjadi sentimen negatif yang perlu diperhatikan.

Chief Investment Officer STAR AM Susanto Chandra mengatakan, pihaknya melihat reksa dana saham menjadi instrumen dengan potensi pertumbuhan terbaik pada tahun ini. Menurutnya, reksa dana saham berpotensi naik apabila risiko inflasi dapat dikendalikan.

Sentimen tersebut juga ditopang oleh kelanjutan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi virus corona. Pemulihan ekonomi yang berkelanjutan akan berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat dan naiknya minat untuk berinvestasi.

Di sisi lain, ia juga mengatakan, reksa dana saham juga masih berpotensi terus fluktuatif hingga akhir tahun. Hal tersebut seiring dengan sentimen peningkatan suku bunga dan inflasi global.

“Apabila momentum pertumbuhan ekonomi terus terjaga maka reksa dana saham berpotensi menggungguli reksa dana lainnya di tahun ini dan dapat berimbas pada pertumbuhan dana kelolaan,” jelasnya saat dihubungi, Rabu (8/6/2022).

Oleh karena itu, Susanto mengatakan pemulihan ekonomi tersebut perlu terus dijaga oleh pemerintah dan pemangku kepentingan terkait.

Sementara itu, reksa dana berbasis obligasi korporasi masih akan menghadapi sejumlah tekanan dengan adanya potensi kenaikan suku bunga global. Meski demikian, reksa dana berbasis surat utang perusahaan akan cenderung lebih stabil dibandingkan dengan reksa dana dengan aset dasar SUN

“Sehingga, reksa dana berbasis obligasi korporasi dapat dijadikan pilihan investasi apabila inflasi global tidak terkendali,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Trimegah Asset Management Antony Dirga juga mengunggulkan reksa dana saham sebagai instrumen utama yang dapat dikoleksi investor. Outlook positif pasar saham didukung oleh tren pemulihan ekonomi Indonesia yang diyakini akan berlanjut sepanjang tahun ini.

“View kami masih belum berubah, yaitu bullish di saham dan reksa dana saham,” katanya.

Adapun, untuk reksa dana pendapatan tetap Trimegah AM masih bullish pada pasar obligasi korporasi dibandingkan surat utang pemerintah.

Antony menuturkan, dengan adanya tekanan inflasi yang berimbas pada kenaikan suku bunga oleh the Fed, pihaknya akan konservatif dalam mengelola reksa dana pendapatan tetap. Trimegah AM tetap fokus pada durasi obligasi berdurasi pendek dan juga pada obligasi korporasi dengan fundamental baik.

“Komposisi sebenarnya tidak terlalu berubah, hanya saja untuk obligasi negara kami fokuskan pada tenor pendek. Sedangkan untuk obligasi korporasi, secara natural memang cenderung memiliki tenor pendek, jadi sudah sesuai dengan view kami,” pungkasnya.

Riset dari Infovesta Utama memaparkan, pergerakan reksa dana saham akan dibayangi oleh tekanan inflasi yang diprediksi meningkat pada paruh kedua tahun 2022. Kenaikan tekanan ini dipicu oleh adanya demand-pull inflation di tengah percepatan pemulihan ekonomi, mobilitas masyarakat yang meningkat seiring dengan pelonggaran PPKM dan berlanjutnya kenaikan harga komoditas.

Meskipun demikian, Infovesta memperkirakan para pelaku pasar akan mewaspadai tindakan The Fed yang hawkish akan rencana kenaikan suku bunga 50 basis poin akibat resesi dan ancaman inflasi di berbagai negara.

Dengan kondisi market yang fluktuatif, investor dapat mengambil posisi ketika ada tekanan menyusul rencana kenaikan suku bunga the Fed.

“Kami melihat prospek kinerja reksa dana saham berpotensi menguat minggu ini namun investor disarankan untuk lebih berhati-hati terhadap isu dan sentimen di pasar,” demikian kutipan laporan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper