Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indocement (INTP) Lanjut Buyback Saham, Habiskan Dana Rp3 Triliun!

Saat ini, dari anggaran Rp3 triliun yang digunakan untuk buyback saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) tersisa dana Rp728,02 miliar.
Direktur Indocement Oey Marcos, Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya, dan Direktur Indocement David Clarke (kiri ke kanan) menyampaikan paparan kinerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) periode tahun berjalan per September 2020 secara daring, Selasa (10/11/2020)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
Direktur Indocement Oey Marcos, Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya, dan Direktur Indocement David Clarke (kiri ke kanan) menyampaikan paparan kinerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) periode tahun berjalan per September 2020 secara daring, Selasa (10/11/2020)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) melanjutkan rencana pembelian kembali atau buyback saham perseroan senilai Rp3 triliun yang berlangsung sejak 2021 lalu. Sisa dana yang bakal digunakan untuk buyback mencapai Rp728,02 miliar.

Direktur dan Corporate Secretary Indocement Tunggal Prakarsa Oey Marcos menjelaskan pembelian kembali saham akan dilaksanakan paling lama 3 bulan setelah keterbukaan informasi disampaikan pada Selasa (7/6/2022). Artinya, periode pembelian kembali ini hingga 6 September 2022.

"Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku," katanya dalam keterbukaan, Selasa (7/6/2022).

Lebih lanjut, setelah buyback total aset perseroan mencapai Rp24,74 triliun dengan laba periode berjalan sebesar Rp182,55 miliar, ekuitas sebesar Rp19,39 serta laba per saham dasar mencapai Rp53,18 per lembar.

Emiten berkode INTP ini berharap buyback dapat memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental yang sebenarnya.

Hingga kuartal I/2022, INTP mencatatkan pendapatan naik tipis 3,46 persen menjadi Rp3,55 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp3,43 triliun.

Adapun, beban pokok pendapatan juga turut meningkat menjadi Rp2,59 triliun dari Ro2,33 triliun sehingga laba bruto perseroan tergerus menjadi Rp960,44 miliar dari Rp1,09 triliun.

Kenaikan beban pokok pendapatan terutama meningkatnya biaya bahan bakar dan listrik menjadi Rp1,42 triliun dari Rp928,56 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.

Selain itu, beban pengepakan juga naik menjadi Rp194,9 miliar dari Rp178,39 miliar.

Sementara itu, beban usaha perseroan juga naik menjadi Rp776,9 miliar yang turut menekan profitabilitas perseroan.

Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 48 persen menjadi Rp182,55 miliar per kuartal I/2022 dibandingkan dengan Rp351,31 miliar pada kuartal I/2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper