Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. membukukan nilai kontrak baru mencapai Rp7,48 triliun per April 2022.
Realisasi itu melesat 347 persen dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu. Dengan target kontrak baru pada 2022 senilai Rp30 triliun, emiten dengan kode saham WSKT ini telah merealisasikan target sekitar 24,93 persen.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroo menyampaikan baru-baru ini perseroan memenangkan tender Proyek Remedial dan Penanganan Sedimentasi Bendungan di Pulau Sumbawa IV. Proyek yang terletak di Nusa Tenggara Barat dengan wilayah proyek tersebar di Kabupaten Bima dan Dompu ini memiliki nilai kontrak Rp272 miliar.
Adapun, tujuan pengerjaan proyek tersebut untuk mengoptimalisasi fungsi bendungan di Pulau Sumbawa.
"Nantinya bendungan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, yang mana bendungan tersebut di samping sebagai fasilitas ketersediaan air untuk pemukiman serta pertanian saat kemarau juga dapat mencegah terjadinya bahaya banjir terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar bantara sungai," kata Novianto pekan lalu.
Dalam proyek tersebut, WSKT akan mengerjakan mulai dari persiapan, pelaksanaan, penyelesaian, dan pemeliharaan pekerjaan sipil. Waktu pelaksanaan pekerjaan ini diperkirakan hingga 450 hari.
Baca Juga
Lebih lanjut, emiten kontraktor pelat merah Waskita Karya telah membukukan total nilai kontrak baru senilai Rp7,48 triliun per April 2022. Perinciannya, sumber kontrak baru dari proyek pemerintah sebesar 34,36 persen, BUMN dan BUMD sebesar 1,84 persen, pengembangan bisnis anak usaha 7,26 persen, dan swasta 56,53 persen.
Sedangkan berdasarkan segmentasi tipe proyek, WSKT mendapat kontrak baru dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 76,59 persen, anak usaha 7,26 persen, gedung 5,90 persen, EPC 2,41 persen, dan Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,83 persen.