PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menahbiskan diri sebagai emiten properti dengan perolehan laba bersih tertinggi sepanjang kuartal I/2025.
Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja sejumlah emiten properti memperlihatkan dinamika beragam pada awal tahun ini. Namun, dari data yang diolah, CTRA menahbiskan diri sebagai pengembang dengan perolehan laba bersih tertinggi pada kuartal I/2025.
Berdasarkan data 15 emiten properti yang diolah Bisnis.com, Selasa (13/5/2025), sebagian perusahaan mampu mencetak pertumbuhan laba bersih positif, sedangkan sisanya membukukan penurunan bahkan merugi.
Dari jumlah tersebut, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) mencatat laba bersih tertinggi dengan perolehan Rp660,41 miliar atau naik 36,62% year on year (YoY).
Kenaikan laba bersih CTRA sejalan dengan penjualan dan pendapatan usaha yang tumbuh 17,94% YoY menjadi Rp2,73 triliun. Raihan tersebut ditopang oleh segmen real estat yang berkontribusi sebesar Rp2,17 triliun pada kuartal I/2025.
Sementara itu, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) berada di peringkat kedua dengan perolehan laba bersih Rp365,17 miliar. Jika dibandingkan dengan kuartal I/2024, capaian ini meningkat hingga 202,13%.
Adapun PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) berada di peringkat ketiga dengan catatan laba bersih senilai Rp301,59 miliar sepanjang Januari-Maret 2025. Meski demikian, capaian ini menurun 8,86% dari tahun lalu yang meraih Rp330,91 miliar.
Di luar tiga besar, emiten lain juga menunjukkan performa menarik. PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) membukukan laba bersih Rp238,23 miliar, disusul PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) yang membalik kerugian menjadi laba Rp169,47 miliar.
Selanjutnya, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) meraih laba Rp142,80 miliar, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) meraup Rp129,94 miliar, dan PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) membukukan laba bersih Rp75,31 miliar atau naik 7,93% YoY.
Di sisi lain, PT Sentul City Tbk. (BKSL) dan PT Intiland Development Tbk. (DILD) mencatatkan kinerja positif dengan kembali mencetak laba usai merugi pada periode sama tahun lalu. BKSL meraih laba bersih Rp842 juta dan DILD sebesar Rp10,56 miliar.
Di sisi lain, beberapa emiten masih bergelut dengan kerugian. PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO) dan PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) masing-masing mencatat rugi bersih Rp11,49 miliar dan Rp62,09 miliar.
Namun, sebagai catatan, kerugian APLN menyusut dari sebelumnya Rp126,49 miliar, sedangkan kerugian bersih MPRO membengkak dari posisi Rp10,35 miliar.
Berikut daftar perolehan laba bersih emiten properti kuartal I/2025:
Peringkat | Emiten | Laba Bersih (Rp jutaan) | YoY |
1 | CTRA | 660.408 | 36,62% |
2 | INPP | 356.167 | 202,13% |
3 | PWON | 301.590 | -8,86% |
4 | SMRA | 238.228 | -46,03% |
5 | LPKR | 169.468 | berbalik laba |
6 | LPCK | 142.797 | 139,40% |
7 | CBDK | 129.945 | -40,29% |
8 | MTLA | 75.308 | 7,93% |
9 | PANI | 49.578 | -59,49% |
10 | ASRI | 31.934 | -24,18% |
11 | BSBK | 17.119 | 0,07% |
12 | DILD | 10.563 | berbalik laba |
13 | BKSL | 842 | berbalik laba |
14 | MPRO | -11.485 | rugi meningkat |
15 | APLN | -62.087 | rugi menurun |
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.