Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) akhirnya merilis kinerja tahun penuh 2021. Perseroan mencatatkan penurunan pendapatan signifikan, tetapi berhasil mengurangi jumlah rugi bersih secara masif.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang sudah diaudit, pada Senin (30/5/2022), emiten bersandi WSKT ini mencatatkan pendapatan turun 24,49 persen menjadi Rp12,22 triliun dari tahun sebelumnya Rp16,19 triliun.
Namun, seiring penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan turut tergerus menjadi Rp10,32 triliun dari Rp15,13 triliun pada 2020. Walhasil, laba kotor perseroan meningkat menjadi Rp1,89 triliun dari Rp1,05 triliun.
Perseroan juga berhasil menurunkan sejumlah beban, seperti beban penjualan turun dari Rp389,92 miliar menjadi Rp46,48 miliar, kemudian beban umum dan administrasi turun signifikan menjadi Rp2,22 triliun dari Rp4,33 triliun.
Selain itu, perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga menjadi Rp985,75 miliar dari Rp750,12 miliar. BUMN karya ini juga mencatatkan pendapatan lain-lain bersih senilai Rp3,73 triliun dari posisi rugi Rp219,3 miliar.
WSKT berhasil mencatatkan laba sebelum beban keuangan menjadi Rp4,07 triliun pada 2021 berbanding rugi sebesar Rp3,49 triliun pada 2020.
Baca Juga
Dengan demikian, WSKT berhasil menurunkan secara signifikan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp1,09 triliun pada 2021 turun 80,2 persen dibandingkan dengan Rp9,28 triliun pada 2020.
Adapun, total aset perseroan meningkat menjadi Rp103,6 triliun pada 2021 dibandingkan dengan akhir tahun 2020 yang sebesar Rp100,76 triliun.
Di sisi lain, total liabilitas per akhir tahun 2021 turun tipis menjadi Rp88,14 triliun daripada 2020 yang sebesar Rp89,33 triliun.
Jumlah ekuitas perseroan juga meningkat menjadi Rp15,46 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp11,42 triliun. Hal ini akibat penambahan modal disetor yang menjadi Rp12,49 triliun dari Rp5,84 triliun.