Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen minyak sawit Grup Salim, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang kuartal I/2022 di tengah penurunan penjualan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada Rabu (1/6/2022), emiten berkode saham LSIP itu mencatatkan laba bersih senilai Rp305 miliar pada kuartal I/2022. Jumlah tersebut naik 2 persen dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal I/2021 lalu senilai Rp297 miliar.
Kenaikan laba tersebut ditopang oleh kenaikan laba kotor dan penurunan beban operasi yang sebagian diimbangi oleh kenaikan beban operasi lain.
Sementara itu, penjualan LSIP tercatat turun 36 persen yoy menjadi Rp765 miliar dari Rp1,19 triliun pada kuartal I/2021.
“Hal ini terjadi terutama karena penurunan volume penjualan produk sawit walaupun terdapat kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit,” demikian penjelasan manajemen LSIP.
Secara rinci, produk kelapa sawit masih menjadi kontributor penerimaan terbesar dengan 92 persen, disusul oleh segmen karet (6 persen), biji-bijian (1 persen), serta segmen lain – lain (1 persen).
Baca Juga
Sementara itu, Produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti turun 29 persen yoy menjadi 226 ribu ton terutama karena pengaruh cuaca yang tidak mendukung dan kegiatan replanting. Seiring penurunan produksi TBS inti dan eksternal, total produksi CPO turun 39 persen yoy menjadi 53 ribu ton.
Sejalan penurunan produksi, volume penjualan CPO turun 66 persen yoy menjadi 33 ribu ton sementara itu volume penjualan produk PK turun 29 persen yoy menjadi 18 ribu ton
Selanjutnya, LSIP tercatat memiliki total aset Rp12,21 triliun termasuk posisi kas dan setara kas sebesar Rp3,46 triliun hingga kuartal I/2022. Manajemen LSIP juga melaporkan tidak adanya pendanaan melalui hutang bank pada tanggal 31 Maret 2022.