Bisnis.com, JAKARTA — Emiten air minum dalam kemasan PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) atau Tanobel Food menargetkan pendapatan dan laba bersih tumbuh 30 persen pada tahun ini. Tambahan operasional pabrik baru dan jaringan distribusi yang lebih luas diharapkan mendorong peningkatan kinerja.
Emiten berkode CLEO itu membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 13,45 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp972,63 miliar pada 2020 menjadi Rp1,10 triliun sepanjang 2021. Dengan target pertumbuhan 30 persen pada 2022, maka pendapatan diestimasi bisa mencapai Rp1,43 triliun.
Adapun laba tahun berjalan pada 2021 berjumlah Rp180,71 miliar atau naik 36,10 persen YoY dari posisi 2020 sebesar Rp132,77 miliar.
“Bagi kami 2022 ini tahun yang menjanjikan karena kami sudah melalui masa krisis di 2021. Kami mencanangkan target pertumbuhan 30 persen dan ini sudah dicapai di kuartal I/2022 sebesar 29,7 persen YoY atau hampir 30 persen. PR kami tinggal di kuartal II dan selanjutnya,” kata Direktur Penjualan dan Distribusi CLEO Toto Sucartono dalam paparan publik, Selasa (31/5/2022).
Toto mengatakan perusahaan optimistis bisa mencapai target tersebut, di tengah ketatnya persaingan di industri air minum kemasan. Menurutnya, masa pemulihan setelah Covid-19 menjadi momentum bagi CLEO yang tengah berekspansi, mengingat banyak bisnis air minum kemasan yang berguguran selama pandemi.
“Persaingan sangat ketat, tetapi banyak pemain air minum lokal yang berguguran saat pandemi, bahkan tingkat regional juga ada. Yang tersisa adalah pemain nasional dan regional sehingga untuk kami yang sedang ekspansi ini jadi kesempatan,” kata Toto.
Baca Juga
Sejauh ini, perusahaan mengoperasikan 27 unit pabrik dan tengah menambah kapasitas 5 pabrik yang berlokasi di Medan, Banjarmasin, Kendari, Citeureup, dan Bojonegoro. Perusahaan juga tengah membangun 3 pabrik baru di Balikpapan, Palangkaraya dan Palembang.
“Kami targetkan 3 pabrik baru ini mulai beroperasi pada kuartal IV/2022,” tambahnya.
CLEO mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp220 miliar tahun ini dengan penggunaan mayoritas untuk investasi pabrik. Sepanjang kuartal I/2022, serapan belanja modal CLEO mencapai Rp57,73 miliar yang dipakai untuk pembelian tanah dan bangunan, mesin dan peralatan pabrik, kendaraan, peralatan kantor, dan galon dalam rangka perluasan pabrik dan pembukaan pabrik baru.