Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya Pengapalan Tinggi, Panca Mitra (PMMP) Naikkan Harga Jual

Emiten pengolah makanan beku berbasis udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) melaporkan telah melakukan penyesuaian harga jual produk di pasar ekspor, menyusul kenaikan biaya angkut dan pengapalan yang meningkat selama pandemi Covid-19.
Suasana di salah satu fasilitas produksi PT Panca Mitra Multiperdana Tbk./istimewa
Suasana di salah satu fasilitas produksi PT Panca Mitra Multiperdana Tbk./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengolah makanan beku berbasis udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) melaporkan telah melakukan penyesuaian harga jual produk di pasar ekspor, menyusul kenaikan biaya angkut dan pengapalan yang meningkat selama pandemi Covid-19.

Sepanjang 2021, total penjualan bersih PMMP mencapai US$175,76 juta, naik dibandingkan dengan 2020 sebesar US$170,58 juta. Dari total penjualan tersebut, pasar Amerika menyumbang US$145,27 juta, sementara penjualan di Asia dan Eropa masing-masing sebesar US$27,59 juta dan US$2,90 juta.

“Perihal peningkatan beban angkut, kami sudah mulai pass through harga pada beberapa kontrak penjualan baru. Ditambah lagi, sekarang sedang terjadi inflasi yang cukup tinggi di Amerika Serikat pada beberapa bulan terakhir, sehingga harga penjualan kami juga mengalami kenaikan pada awal 2022,” kata Direktur Utama PMMP Martinus Soesilo dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu (29/5/2022).

Martin mengatakan kenaikan beban angkut ini sudah dikalkulasikan ke harga penjualan untuk kontrak-kontrak baru perseroan. Selain itu, dia mengatakan harga jasa kontainer mulai berangsur membaik dibandingkan dengan tahun lalu, walaupun belum mencapai kondisi sebelum pandemi Covid-19.

Meski demikian, perusahaan tetap mengharapkan penjualan dan profitabilitas pada 2022 bisa lebih baik dibandingkan dengan 2021, didukung oleh meningkatnya utilitas pabrik ke-8 perusahaan sehingga menambah volume produksi.

Selama periode Januari — Maret 2022, total penjualan PMMP mencapai 6.460 ton per Maret 2022, meningkat sebesar 6,9 persen secara YoY dari periode sebelumnya sebesar 6.043 ton. Martin mengatakan kenaikan ini didukung oleh fasilitas pabrik ke-8 yang beroperasi penuh sejak Januari 2022. Pabrik ke-8 PMMP berfokus pada penjualan Value Added Shrimp khususnya Breaded Shrimp dan Pre-Fried Breaded Shrimp.

Dengan bertambahnya produksi produk olahan, Martin menambahkan perseroan mampu meningkatkan porsi penjualan Value Added Shrimp secara signifikan pada tahun inidengan kenaikan sebesar 63,3 persen YoY dibandingkan dengan pencapaian kuartal I 2021.

“Dengan bertambahnya kapasitas produksi, kami berhasil meningkatkan porsi penjualan produk Value Added Shrimp hingga mencapai 30 persen per kuartal I 2022,” tambah Martin. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama sebelumnya, porsi penjualan produk Value Added Shrimp hanya mencapai 19 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper