Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerjakan Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, WTON Raih Kontrak Rp1,71 Triliun

Nilai proyek dari KCJB yang dikerjakan WIKA Beton sejak tahun 2018 sampai dengan 2021 mencapai Rp1,71 triliun.
Presiden Jokowi meninjau progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Senin (17/1/2022), di Purwakarta, Jabar - Humas Setkab/Agungrn
Presiden Jokowi meninjau progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Senin (17/1/2022), di Purwakarta, Jabar - Humas Setkab/Agungrn

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten anak usaha BUMN Karya, PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) meneruskan pengerjaan proyek-proyek terkait Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Dari 2018 hingga 2021, total nilai proyek yang sudah dikerjakan mencapai Rp1,71 triliun.

Direktur Utama Wijaya Karya Beton Kuntjara menjelaskan perseroan mendapatkan sejumlah proyek dari pengerjaan KCJB sebagai anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).

"Nilai proyek dari KCJB yang dikerjakan WIKA Beton sejak tahun 2018 sampai dengan 2021 mencapai Rp1,71 triliun dengan beragam pekerjaan seperti produksi slabtrack, BJR [bantalan jalan rel], readymix dan lainnya," paparnya kepada Bisnis, Senin (23/5/2022).

Sementara itu, untuk nilai total produksi slabtrack proyek KCJB sendiri sebesar Rp287 miliar dan nilai produksi BJR (bantalan jalan rel) Rp193 miliar.

Di dalam proyek KCJB ini WIKA Beton tak hanya berpartisipasi pada produksi Slab Track tapi juga pembangunan struktur lintasan berupa produksi Bantalan Jalan Rel atau Railway Sleepers dan penyediaan Ready Mix Concrete melalui 4 batching plant yaitu batching plant Halim, batching plant Karawang, batching plant Walini, dan batching plant Baros.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung setidaknya membutuhkan 30.177 unit slab track. Slab track adalah landasan tempat rel bertumpu yang terbuat dari beton dan diikat dengan penambat rel. Slab track merupakan bentuk modern pengganti ballast yang berupa lempengan jalur beton untuk jalur kecepatan tinggi.

Slab track untuk proyek KCJB diproduksi sejak Januari 2021. Pada awalnya, slab track diproduksi oleh Sinohydro dengan porsi produksi 15.391 buah. Dalam perjalanannya dilakukan transfer teknologi dari Sinohydro pada kontraktor dalam negeri, yakni Wijaya Karya (WIKA) Beton.

Setelah adanya alih teknologi dan pengetahuan, produksi slab track dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor dalam negeri dengan melibatkan 283 tenaga kerja lokal. Wika Beton selaku kontraktor lokal bertanggung jawab atas produksi 14.786 unit slab track.

Saat ini seluruh kebutuhan slab track sudah selesai diproduksi. Bersamaan dengan proses produksi, sebagian slab track yang sudah selesai mulai dipasang di beberapa titik trase KCJB sejak akhir Desember 2021.

"Kalau bicara produk perkeretaapian itu bantalan beton kami masih banyak proyek-proyek dari APBN yang konvensional dan perkeretaapian untuk perawatan, masih berjalan dan kita dapat proyek tersebut," jelasnya.

Kendati demikian, khusus produk bantalan rel beton yang spesifik seperti proyek KCJB masih akan menunggu terlebih dahulu. Sementara perseroan melakukan perawatan terhadap fasilitas yang ada.

WTON berharap teknologi yang sama dapat dipakai proyek lanjutan KCJB seperti Kereta Cepat Bandung-Surabaya. Perseroan juga membuka kemungkinan dapat melakukan modifikasi dan memanfaatkan teknologi tersebut pada jalur normal.

Menurutnya, dengan teknologi yang sama tinggal memodifikasi ukuran saja agar teknologi slab track dapat dimanfaatkan pada jalur kereta api normal.

"Kami menjajaki digunakan di proyek konvensional, itu hanya masalah molding jarak-jarak, yang susah itu cara membuatnya, kami belajar banyak, ada teknologi betonnya di sini yang berbeda dari beton konvensional," tambahnya.

Di sisi lain, Wijaya Karya Beton juga bakal memproduksi sleeper rel untuk Philippines national Railways. Selain itu, terdapat proyek yang menggunakan dana Asian Development Bank (ADB) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bakal dikerjakan oleh WTN dengan total 3 paket pekerjaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper