Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN pertambangan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam mencatatkan pertumbuhan kinerja kuartal I/2022 di tengah moncernya bisnis emas, nikel, dan aluminium.
Antam mencatatkan pertumbuhan volume produksi dan penjualan sejumlah komoditas andalannya pada kuartal I/2022. Hal itu turut mendorong kinerja keuangan anak usaha MIND ID tersebut.
Feronikel
Pada kuartal I/2022, volume produksi feronikel unaudited ANTAM tercatat sebesar 5.681 ton nikel dalam feronikel (TNi), atau mencapai 90 persen dari capaian produksi pada kuartal I/2022 sebesar 6.300 TNi. Namun, Antam mencatatkan penjualan feronikel unaudited sebesar 5.660 TNi, atau tumbuh 1 persen dari tahun sebelumnya.
Penjualan feronikel pada kuartal I/2022 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih unaudited perusahaan, dengan kontribusi sebesar Rp1,86 triliun, atau 19 persen dari total penjualan bersih.
Nilai penjualan feronikel naik sebesar 51 persen dari Rp1,23 triliun pada kuartal I/2021. Produk feronikel ANTAM sepenuhnya diserap oleh pasar ekspor di luar negeri.
Emas
Antam mencatatkan total volume produksi unaudited emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 370 kg (11.896 troy oz) pada kuartal I/2022, tumbuh 28 persen dari 290 kg (9.323 troy oz) pada kuartal I/2021.
Baca Juga
Sementara itu, volume penjualan unaudited emas Antam kuartal I/2022 tercatat sebesar 6.575 kg (211.391 troy oz) atau 89 persen dari volume penjualan unaudited pada kuartal I/2021.
Bijih nikel
Pada kuartal I/2022, volume produksi bijih nikel unaudited yang digunakan sebagai bahan baku feronikel Antam dan penjulan kepada pelanggan domestik tercatat sebesar 2,92 juta wet metric ton (wmt), tumbuh 11 persen dari 2,64 juta wmt pada kuartal I/2021.
Antam mencatatkan volume penjualan bijih nikel unaudited ke pasar domestik mencapai 2,33 juta wmt per Maret 2022, tumbuh 46 persen dari capaian penjulaan kuartal I/2021 sebesar 1,60 juta wmt.
Bauksit
Antam mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan dalam produksi alumina serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 469.322 wmt. Adapun volume penjualan unaudited bauksit tercatat sebesar 102.373 wmt.
Selain penjualan ekspor, pada tahun 2022, Antam berfokus pula dalam pengembangan penjualan bijih bauksit di dalam negeri. Pada kuartal I/2022, penjualan bauksit berkontribusi kepada total penjualan perusahaan sebesar Rp23,43 miliar.
Alumina
Sejalan dengan strategi Antam dalam mengoptimalkan operasi Pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan serta meningkatkan volume penjualan produk-produk alumina, pada kuartal I/2022, ICA memproduksi 33.830 ton alumina (unaudited) tumbuh 121 persen dari 15.315 ton alumina pada kuartal I/2021.
Capaian penjualan alumina unaudited mencapai 34.822 ton alumina, relatif stabil dibandingkan volume penjualan sebelumnya sebesar 34.314 ton alumina. Pada kuartal I/2022, tercatat nilai penjualan produk alumina mencapai Rp275,97 miliar.
Kinerja Keuangan
Antam mencatatkan penjualan Rp9,75 triliun pada kuartal I/2022, naik 5,81 persen year on year (yoy) dari Rp9,21 triliun pada 2021.
Penjualan domestik menjadi penyumbang utama pendapatan Antam dengan kontribusi Rp7,42 triluun atau 76 persen dari total penjualan bersih.
Penjualan emas menjadi kontributor terbesar yakni Rp5,88 triliun atau 60 persen, feronikel Rp1,86 triliun atau 19 persen, bijih nikel Rp1,62 triliun atau 17 persen, serta segmen bauksit dan alumina Rp299,4 miliar atau 3 persen.
"Pada 2022, Antam kembali berfokus pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri seiring dengan naiknya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas," papar Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie dalam siaran pers, Jumat (20/5/2022).
Di sisi lain, beban pokok penjualan Antam per Maret 2022 turun menjadi Rp7,29 triliun dari Rp7,58 triliun per Maret 2021. Laba kotor Antam pun melejit menadi Rp2,45 triliun dari sebelumnya Rp1,62 triliun.
Laba periode berjalan yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk Rp1,46 triliun pada kuartal I/2022. Laba bersih tersebut melonjak 132,46 persen yoy dari Rp630,38 miliar pada kuartal I/2021.
Sementara itu, Antam berhasil memangkas liabilitas menjadi Rp9,24 triliun per Mare 2022 dari Rp12,08 triliun pada akhir 2021. Pada kuartal I/2022, liabilitas jangka panjang Rp4,31 triliun sedangkan jangka pendek Rp4,93 triliun.
Ekuitas Antam menanjak menjadi Rp22,3 triliun dari sebelumnya Rp20,84 triliun. Total aset Antam mencapai Rp31,54 triliun per Maret 2022 dari Rp32,92 triliun pada tahun lalu.