Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN tambang logam, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam siap memberikan dukungan terkait dengan rencana pemerintah mengembangkan industri kendaraan listrik.
Pada April 2022, emiten bersandi saham ANTM ini sudah melakukan kerja sama dengan dua perusahaan. Antam telah melakukan penandatanganan Framework Agreement bersama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC), PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL), dan LG Energy Solution (LGES).
"Hingga saat ini, detail proyek EV Battery yang akan dikembangkan masih dalam proses studi bersama dengan mitra, meliputi aspek kapasitas, waktu dan lokasi," ungkap Direktur Utama Antam Nico Kanter, kepada Bisnis, Kamis (12/5/2022).
Adapun, lingkup proyek yang dilakukan ANTM dan mitra strategis mencakup penambangan nikel dan pengolahan bijih nikel, yang selanjutnya akan digunakan untuk memproduksi bahan baku baterai, pembuatan baterai dan daur ulang baterai oleh IBC.
"Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan dapat mewujudkan cita-cita Indonesia untuk menjadi salah satu pemain baterai terbesar di dunia, serta dapat mengakselerasi pertumbuhan ekosistem electric vehicle, membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan tenaga kerja dalam negeri dan tingkat kompetitif dari industri electric vehicle dalam negeri, serta penggunaan baterai untuk kebutuhan lainnya," sambung Nico.
Adapun, saat ini proyek masih dalam tahap studi bersama dengan mitra, lebih lanjut terkait dengan kerjasama dengan dua perusahaan tersebut akan disampaikan ketika Perusahaan melakukan keterbukaan informasi.
Baca Juga
ANTM sebagai bagian dari MIND ID mendukung rencana pemerintah dalam pengembangan kendaraan listrik melalui pengembangan EV Battery sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah komoditas mineral Indonesia ke arah yang lebih strategis.
Sementara, terkait teknis pembangunan ekosistem industri EV Battery merupakan scope dan kewenangan dari IBC.
"Antam meyakini bahwa bersama dengan IBC dan mitra dalam menjalankan kerjasama proyek EV Battery, kami mampu memberikan kontribusi positif terhadap bangsa Indonesia melalui perwujudan komitmen hilirisasi industri mineral Indonesia, yang nantinya dapat berpengaruh dalam meningkatkan perekonomian negara serta mensejahterakan masyarakat," ungkap Nico.