Bisnis.com, JAKARTA — PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI), emiten produsen roti merek Sari Roti, akan merambah bisnis olesan cokelat dan susu cokelat dengan potensi pendapatan Rp197,25 miliar sebagai bagian dari upaya perusahaan mencapai pertumbuhan.
ROTI sebagai produsen roti komersial terbesar di Indonesia sejauh ini mengoperasikan 14 pabrik dengan distribusi yang menjangkau 34 provinsi. Perluasan ke bisnis selai cokelat dan susu cokelat bermula dari pengamatan atas produk-produk unggulan Sari Roti, khususnya varian rasa cokelat.
Manajemen kemudian berinisiatif untuk mengembangkan beberapa produk komplementer didukung analisis bisnis yang komprehensif sehingga akhirnya menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik untuk menuntaskan Laporan Studi Kelayakan.
Manajemen juga telah menyelesaikan kajian keuangan agar memastikan penggunaan modal yang efisien untuk kedua bisnis ini. Bisnis olesan cokelat nantinya berbagi dengan fasilitas produksi isian cokelat (bread choco filler) yang juga akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan internal.
Sementara itu, produksi susu cokelat akan sepenuhnya dilakukan oleh pihak ketiga sehingga tidak membutuhkan belanja modal yang besar.
“Untuk menjalankan bisnis olesan cokelat dan susu cokelat selama tiga tahun ke depan dibutuhkan sekitar 1 persen dari ekuitas perseroan per 31 Desember 2021,” kata Direktur ROTI Ida Apulia melalui siaran pers, Kamis (19/5/2022).
Baca Juga
Per akhir Maret 2022, total ekuitas ROTI berada di angka Rp2,75 triliun, turun tipis dari posisi akhir Desember yang berada di angka Rp2,84 triliun. Dengan demikian, kebutuhan biaya untuk operasi bisnis selai cokelat dan susu cokelat untuk 3 tahun ke depan mencapai Rp28,49 miliar.
Ekspansi ke bisnis olesan cokelat dan susu cokelat diperkirakan memberi dampak positif ke kinerja perseroan yang lebih besar. ROTI memproyeksikan kontribusi bisnis olesan cokelat dan susu cokelat pada 2024 akan mencapai 6 persen nilai penjualan 2021 atau sekitar Rp197,25 miliar dan sekitar 3 persen laba kotor 2021 atau setara Rp53,59 miliar.
Menyusul rencana ini, manajemen ROTI akan meminta persetujuan Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang rencananya diselenggarakan pada 27 Juni mendatang.
“Pemenuhan peraturan terkait pelaksanaan Rapat telah kami penuhi, termasuk Keterbukaan Informasi dan Laporan Ringkas Studi Kelayakan oleh KJPP,” kata Direktur ROTI Arlina Sofia.