Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) menargetkan smelter nikel yang tengah dibangun di Palopo, Sulawesi Tengah, selesai pada 2023.
Direktur Keuangan Bukaka Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan, targetnya pabrik feronikel di Palopo akan selesai tahun depan.
Pada 2024 awal mungkin pabrik nikel sulfatnya sudah jadi juga,” ujar Afifuddin dalam paparan publik di kantor Bukaka, Cileungsi, Rabu (18/5/2022).
Sebagai informasi, rencana Bukaka membangun smelter nikel di Palopo sudah ada sejak 2015. Pada waktu itu, perkiraan biaya pembangunan mencapai Rp400 miliar.
Mengutip Bloomberg, Bukaka menghabiskan dana setidaknya US$2 miliar untuk pembangunan smelter nikel yang menggunakan tenaga air sungai.
Kapasitas produksi smelter nikel diperkirakan mencapai 33.000 ton feronikel untuk baja tahan karat dan 31.400 ton nikel sulfat sebagai bahan utama pembuatan baterai kendaraan listrik.
Baca Juga
Keponakan Jusuf Kalla tersebut menambahkan, peluang energi baru terbarukan (EBT) masih terus dijajaki oleh perseroan, khususnya di bidang pembangkit listrik tenaga air yang ada di Indonesia.
Bukaka masih akan berkonsentrasi di bidang pembangkit listrik yang mayoritas berlokasi di Sulawesi.
Hal ini mengingat pasokan listrik dari sumber daya energi baru terbarukan sangat dibutuhkan, khususnya oleh pemasok listrik dalam negeri yaitu PLN.
Kehadiran proyek-proyek Bukaka kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) memang sedang digalakkan, tak terkecuali di bidang bauran energi terbarukan.
“Kami mempunyai target di 2025 untuk mencapai bauran energi terbarukan sebesar 25 persen,” imbuhnya.