Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Kalla PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) optimistis dengan prospek bisnis di tahun ini. Pihak perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp561 miliar.
Direktur Keuangan Bukaka Afifuddin Suhaeli Kalla, capex tersebut berasal dari laba yang ditahan.
“Sedangkan untuk pembelian alat-alat melalui pembiayaan perbankan atau multifinance,” pungkas Afifuddin dalam paparan publik di kantor Bukaka, Cileungsi, Rabu (18/5/2022).
Capex rencananya akan dipergunakan untuk investasi dan mengembangkan anak usaha.
Entitas anak Bukaka antaralain terdiri dari PT Bukaka Mandiri Sejahtera yang bergerak di bidang bisnis pertambangan, pengolahan, serta perdagangan nikel, lalu PT Bukaka Forging Industries yang fokus pada usaha manufaktur komponen otomotif, serta PT Bukaka Energi yang menekuni bidang pembangkit tenaga listrik.
Adapun entitas usaha lainnya yaitu PT Bukaka Teknik Utama Balikpapan yang bergerak di bidang oil and gas services (onshore dan offshore), PT Baja Titian Utama di bidang konstruksi dan perdagangan besar, serta PT Bukaka Minyu Industry yang bergerak di bidang perdagangan dan industri mesin penunjang infrastruktur.
Baca Juga
Sedangkan aktivitas investasi perseroan dilakukan melalui anak usaha PT Bukaka Mega Investama yang menyuntikkan modal di PT Kerinci Merangin Hydro sebesar 46,61 persen.
PT Kerinci Merangin Hydro akan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 350 MW.
Sementara itu, perseroan juga tetap optimistis dengan peluang bisnis pada 2022, khususnya di bidang konstruksi dan infrastruktur yang dinilai semakin membaik.
Mengutip keterangan resmi Bukaka, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dalam negeri tahun ini akan menguat ke level 4,7 persen hingga 5,5 persen didasari penguatan harga komoditas dunia dan indikasi pemulihan ekonomi global.
Selain itu, meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi, pembukaan sektor ekonomi, hingga sinergi kebijakan moneter dan fiskal diyakini turut berpotensi meningkatkan permintaan produk konstruksi dan nonkonstruksi Bukaka.
Pada tahun ini, BUKK menargetkan penjualan senilai Rp3,86 triliun dan laba bersih Rp392,5 miliar.
Sejauh ini, realisasi penjualan Bukaka pada kuartal I/2022 mencapai 20,27 persen dari target, atau sebesar Rp783,9 muliar. Adapun laba bersih yang direalisasikan di periode ini yaitu mencapai Rp99 miliar, atau sekitar 25,22 persen dari target.