Bisnis.com, JAKARTA - Emiten portofolio Telkom PT Global Sukses Solusi Tbk. (RUNS) mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp10,9 miliar sepanjang tahun 2021. Padahal, di tahun 2020 perseroan mampu mencetak laba bersih senilai Rp7,7 miliar.
Direktur Utama RUNS Sony Rachmadi Purnomo mengatakan, penurunan pendapatan usaha diakibatkan oleh pengaruh pandemi Covid-19 terhadap kelangsungan bisnis end user Run System. Akibatnya, terjadi penundaan atas penyelesaian kontrak-kontrak pekerjaan yang semula pada tahun 2020 diproyeksikan perseroan akan banyak menopang pendapatan usaha.
"Di saat yang bersamaan, perseroan meningkatkan tingkat kompetensi dan kapabilitas produk dan jasa perusahaan, khususnya dalam sektor sumber daya manusia di industri teknologi yang kian kompetitif, dengan cara mempertahankan SDM kunci yang telah menjadi bagian perseroan," ujar Sony dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (13/5/2022).
Perseroan juga memperkuat talenta-talenta baru untuk mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan pasar yang makin dinamis.
Selain itu, lanjutnya, terdapat peningkatan biaya pelatihan karyawan yang turut berperan dalam memperkuat talenta dari SDM perseroan. Hal ini merupakan upaya untuk memastikan tercapainya target perseroan untuk sertifikasi ISO.
"Perseroan juga meningkatkan aktivitas research dan development, khususnya pengembangan sistem. Hal tersebut meningkatkan beban perseroan," ucapnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, RUNS mencatatkan pendapatan menjadi Rp4,93 miliar sepanjang 2021. Pendapatan ini turun 78 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp22,4 miliar di 2020.
Pendapatan segmen Run System dari pihak berelasi anak usaha Telkom, yakni PT Metra-Net turun 78 persen menjadi Rp4 miliar tahun 2021. Menurut Sony, penurunan pendapatan dari Metra Net ini diakibatkan adanya penurunan kontrak terkait pengadaan sistem ERP Run System beserta implementasinya dari para calon pengguna yang sebelumnya sudah dijajaki perseroan bersama Metra-Net sebagai partner distribusi.
"Hal tersebut terjadi akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih lama dari perkiraan awal," tuturnya.
Adapun untuk memperbaiki tingkat pendapatannya, RUNS akan meningkatkan penetrasi pasar di segmen ERP dengan masuk ke sektor atau industri baru, melakukan pengangkatan direksi baru yang ditugaskan dari Telkom, yakni Hasto Widodo sebagai Direktur Operasional.
Kemudian perseroan juga akan memperkuat sinergi perseroan dengan Telkom untuk penetrasi pasar, dan melakukan penetrasi pasar ke industri pendidikan dengan cara mengakuisisi PT Solusi Kampus Indonesia dengan produk E-Campuz yang telah memiliki pengguna lebih dari 200 perguruan tinggi di Indonesia.