Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Astra International Tbk. (ASII) ikut terseok-seok di tengah-tengah arus jual investor asing di saham berkapitalisasi besar atau big caps. Namun demikian, bisnis moncer perseroan diperkirakan menjadi bantalan untuk penguatan harga saham di masa depan.
Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (11/5/2022), saham ASII terpantau menguat 2,14 persen menjadi Rp7.150 sebelum ditutup turun 1,43 persen menjadi Rp6.900. Sejak awal tahun, harga ASII menanjak 21,05 persen.
Saham ASII sempat melemah mendekati auto reject bawah (ARB) pada perdagangan awal pekan ini saat IHSG terjatuh. Tercatat ASII ditutup turun 6,93 persen pada Senin (9/11/2022) dan turun lagi 0,71 persen pada Selasa (10/11/2022).
Investor asing tercatat masih melego saham ASII hari ini, Rabu (11/5/2022), sebesar Rp189,34 miliar. Dalam sepekan ke belakang, aksi jual bersih atau net sell investor asing di saham ASII mencapai Rp243,11 miliar.
Analis Ciptadana Sekuritas Arief Budiman melihat masuknya investor asing ke dalam saham ASII dalam periode tahun berjalan turut mengangkat harga. Setidaknya, asing telah membukukan beli bersih atau net buy ASII senilai Rp3,74 triliun sejak awal tahun.
“Pengecualian saham-saham Rusia dari Indeks MSCI Emerging Markets dapat membawa aliran modal asing tambahan ke pasar saham Indonesia,” tulis Arief dalam riset terbaru, dikutip Rabu (11/5/2022).