Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengawali perdagangan perdana pasca libur lebaran di zona merah. Kedua saham juga sempat terkena auto reject bawah atau ARB.
Berdasarkan data RTI pada Senin (9/5/2022), harga saham BUKA sempat terkena ARB dan terkoreksi hingga ke level Rp356 per saham. Hingga pukul 09.20 WIB, saham BUKA bergerak pada rentang harga Rp356 – Rp376.
Sementara itu, saham GOTO juga sempat terkena ARB pada awal perdagangan hari ini. GOTO terpantau terkoreksi pada level Rp254 atau turun 6,62 persen hingga pukul 09.20 WIB.
Adapun, GoTo tercatat menjadi penekan utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun hingga 28 April 2022. GOTO baru saja melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022 atau hampir sebulan.
GOTO menjadi penekan terbesar IHSG dengan turun 19,5 persen. Hingga penutupan perdagangan 28 April 2022, GOTO tercatat memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp322 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka terkoreksi pada perdagangan hari ini, Senin (9/5/2022).
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka melemah pada posisi 7.154,97. IHSG sempat mencatatkan posisi terendah pada 7.049, 69 beberapa saat setelah pembukaan
Tercatat, 142 saham menguat, 220 saham melemah dan 209 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell Rp170,17 miliar.
Investor asing tercatat melego saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp93,2 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini.
Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp70,6 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp50,9 miliar.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan selama Bursa Indonesia tutup merayakan Hari Raya Lebaran, terjadi pergerakan yang cukup dinamis, indeks di Wall Street diwarnai tekanan jual seperti: DJIA turun 1,21 persen dan indeks Nasdaq turun lebih dalam sekitar 2,74 persen sementara EIDO turun sekitar 0,72 persen.
Turunnya sejumlah indeks ini berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di awal pekan ini.