Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Apartemen Mengembang, Simak Kinerja TRIN, URBN, dan ADCP

Penjualan properti di sektor apartemen mulai mengalami pemulihan sepanjang 2021. Sejumlah pengembang properti mendulang keuntungan utamanya melalui properti ini.
Deretan apartemen di Jakarta dalam foto file 2017./Reuters
Deretan apartemen di Jakarta dalam foto file 2017./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan properti di sektor apartemen mulai mengalami pemulihan sepanjang 2021. Sejumlah pengembang properti mendulang keuntungan utamanya melalui properti ini.

Emiten properti PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) misalnya, mencatatkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp494,05 miliar hingga akhir 2021. Perolehan prapenjualan ini naik sebesar 59,12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ishak Chandra, Presiden Direktur sekaligus CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk., mengatakan hal ini terutama dipicu oleh penjualan masif yang dilakukan oleh perseroan di lini apartemen.

”Kenaikan marketing revenue pada 2021 dibandingkan dengan 2020 yang hampir semuanya dari apartemen membuat kami optimis dengan pengembangan proyek baru yang kebanyakan fokus di landed house,” ujarnya.

Selain itu, pengembang properti terintegrasi transportasi, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), mencatatkan laba bersih sebesar Rp130 miliar sepanjang 2021. Laba bersih dikontribusikan dari pendapatan usaha sebesar Rp563 miliar, dengan laba kotor sebesar Rp146 miliar.

Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Tbk Rizkan Firman mengatakan kinerja perusahaan tetap solid di tengah dinamika perekonomian yang belum sepenuhnya pulih. Meski demikian, minat masyarakat terhadap hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD) masih sangat tinggi sekaligus menjadi penopang.

"Peningkatan profitabilitas perusahaan juga ditopang oleh kenaikan marketing sales yang signifikan. ADCP mencatatkan marketing sales di 2021 sebesar Rp884 miliar, naik 46 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp606 miliar," pungkasnya.

Adapun sejumlah proyek yang menjadi penopang utama dengan rata-rata penjualan tertinggi sepanjang tahun lalu dari sektpr apartemen high rise ada LRT City Bekasi-Eastern Green Rp 98,1 miliar. Kemudian LRT City Tebet Rp 73 miliar, LRT City Sentul Rp 71,5 miliar, dan dari Adhi City Rp 169,5 miliar.

Di sisi lain, emiten properti PT Urban Jakarta Propertindo Tbk. (URBN) mencatat penurunan kinerja pada 2021. Namun, sektpr apartemen menjadi penyumbang pendapatan terbesar untuk emiten ini.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan sampai dengan 31 Desember 2021, emiten bersandi saham URBN ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp71,12 miliar, anjlok hingga sekitar 81 persen dari tahun sebelumnya mencapai Rp128,94 miliar.

Perinciannya, pendapatan dari penjualan apartemen mendominasi, mencapai Rp56,46 miliar yang merupakan pendapatan atas penjualan apartemen dari Proyek Gateway Park dan konsultasi manajemen kepada PT Ciptaruang Persada Property (CPP) dan PT Nusa Persada Propertindo (NWP).

“Dari penjualan apartemen dari Proyek Gateway Park yang menghasilkan lebih dari 10 persen  dari total penjualan. atau 93,30 persen dari total nilai pendapatan,” jelas perseroan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper