Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Apartemen dan Tanah Seret, Kinerja Urban Jakarta (URBN) Turun

Emiten properti PT Urban Jakarta Propertindo Tbk. (URBN) dan entitas anak mencatat penurunan tajam pada performa kinerja pada 2021 dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya.
PT Urban Jakarta Propertindo/Bisnis
PT Urban Jakarta Propertindo/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Urban Jakarta Propertindo Tbk. (URBN) dan entitas anak mencatat penurunan tajam pada performa kinerja pada 2021 dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan sampai dengan 31 Desember 2021, emiten bersandi saham URBN ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp71,12 miliar, anjlok hingga sekitar 81 persen dari tahun sebelumnya mencapai Rp128,94 miliar.

Perinciannya, pendapatan dari penjualan apartemen mendominasi, mencapai Rp56,46 miliar. Jumlah ini turun dari tahun sebelumnya mencapai Rp76,55 miliar. Sementara itu, dari penjualan tanah senilai Rp12,02 miliar, anjlok dari tahun sebelumnya mencapai Rp51,06 miliar.

“Pendapatan sampai 31 Desember 2021 merupakan pendapatan atas penjualan apartemen dari Proyek Gateway Park sebesar Rp56,46 miliar dan Rp2,64 miliar merupakan pendapatan atas konsultasi manajemen kepada PT Ciptaruang Persada Property [CPP] dan PT Nusa Persada Propertindo [NWP],” tulis manajemen dalam laporan keuangan, dikutip Rabu (4/5/2022).

Selain itu, pendapatan atas tanah sebesar Rp12,02 miliar merupakan ganti rugi atas pembebasan lahan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek Seluas 687 meter persegi.

“Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021, Perusahaan melakukan penjualan apartemen dari Proyek Gateway Park yang menghasilkan lebih dari 10 persen  dari total penjualan. atau 93,30 persen dari total nilai pendapatan,” imbuh perseroan.

Selanjutnya, beban pokok pendapatan mengalami penurunan menjadi Rp50,26 miliar pada 2021 dari Rp101,35 miliar pada 2020. Hasilnya, URBN mencetak laba kotor senilai Rp20,85 miliar, lebih rendah dari tahun sebelumnya Rp27,59 miliar.

Dengan kinerja sepanjang 2021, URBN masih mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp63,99 miliar. Jumlah ini merosot cukup tajam sekitar 55,13 persen dari tahun sebelumnya yang mencetak laba Rp99,27 miliar.

Adapun, dengan kinerja tersebut laba per saham URBN sampai dengan 31 Desember 2022 menjadi Rp19,78, dari tahun sebelumnya Rp26,32.

Sementara itu, total aset perusahaan mengalami kenaikan dari Rp4,05 triliu dari tahun sebelumnya sebanyak Rp3,94 triliun. Total liabilitas mengalami kenaikan ke Rp2,03 triliun pada 2021, dari tahun sebelumnya Rp1,85 triliun.

Pada perdagangan terakhir pada Kamis (28/4/2022), harga saham URBN tercatat stagnan di posisi 418. Dalam 2022 berjalan, emiten dengan kapitalisasi pasar Rp1,35 triliun itu harga sahamnya anjlok 27,93 persen. Sementara itu, dal am setahun harga sahamnya masih naik 10 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper