Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tekstil dan garmen PT Trisula International Tbk. (TRIS) menargetkan penjualan perseroan dobel digit pada tahun ini.
Direktur Utama Trisula International Widjaya Djohan mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan 10 persen menjadi 1,2 triliun di 2022.
"Sedangkan laba bersih juga ditargetkan meningkat 25 persen menjadi Rp22,5 miliar," ujar Widjaya, dikutip Minggu (1/5/2022).
Widjaya melanjutkan, target perseroan ini akan didukung dengan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp21,5 miliar tahun ini. Dana belanja modal ini berasal dari kas internal, laba ditahan, dan pinjaman bank.
Rencananya, emiten berkode saham TRIS ini akan menggunakan dana belanja modalnya untuk peremajaan mesin-mesin yang ada dan untuk melakukan pembelian mesin baru yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi. Widjaya meyakini hal tersebut akan menghasilkan produk inovasi baru sesuai dengan kebutuhan pasar.
Pihaknya optimistis dapat mencapai target kinerja tahun ini. Menurutnya, sepanjang kuartal I/2022 kinerja TRIS telah menunjukkan pertumbuhan yang positif baik penjualan ekspor maupun lokal.
Baca Juga
"Kinerja penjualan ekspor kami telah menunjukkan peningkatan bila dibandingkan dengan kinerja kuartal I/2021, terutama untuk pasar Australia, New Zealand, dan USA," tutur Widjaya.
Sebagai informasi, TRIS mencatat penurunan penjualan neto sebesar 3,8 persen menjadi Rp1,10 triliun pada 2021, yang merupakan dampak dari penurunan kinerja penjualan lokal yang turun sebesar 21,9 persen, terutama pada segmen penjualan seragam yang paling terpengaruh akibat pembatas sosial dan penundaan proyek pengadaan seragam.
Kendati demikian, kinerja penjualan ekspor TRIS mengalami peningkatan sebesar 14,1 persen. Sepanjang 2021, kontribusi pasar ekspor didominasi oleh Australia, Selandia Baru, Amerika, Jepang, dan Inggris. TRIS juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp43,8 miliar, meningkat 30,5 persen YoY dan laba neto tahun berjalan sebesar Rp18,02 miliar, meningkat 552,1 persen YoY.