Bisnis.com, JAKARTA — PT Unilever Indonesia Tbk. mengumumkan laporan kinerja keuangan untuk kuartal I/2022. Setelah dua tahun menghadapi berbagai tantangan selama pandemi Covid-19, Unilever membukukan kenaikan penjualan bersih dan laba pada 3 bulan pertama tahun ini.
Penjualan bersih perusahaan berkode UNVR tersebut mencapai Rp10,8 triliun, 5,40 persen lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada kuartal I/2021 sebesar Rp10,28 triliun.
Penjualan domestik yang menyumbang 95,9 persen dari total penjualan tercatat naik 5,8 persen YoY menjadi Rp10,39 triliun, dari Rp9,82 triliun. Sementara itu, penjualan ekspor turun 3,87 persen YoY dari Rp458,05 miliar pada kuartal I/2021 menjadi Rp440,31 miliar.
Seiring dengan kenaikan penjualan, harga pokok penjualan Unilever turut terkerek naik dari Rp4,88 triliun pada kuartal I/2021 menjadi Rp5,56 triliun pada kuartal I/2022. Perusahaan tercatat berhasil menekan beban pemasaran dan penjualan dari Rp2,17 triliun pada kuartal I/2021 menjadi Rp1,98 triliun pada kuartal I/2022.
Kinerja tersebut membuat laba bersih Unilever naik 19,02 persen YoY menjadi Rp2,02 triliun pada kuartal I/2022 dari Rp1,69 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan pertumbuhan di kuartal I/2022 ini didorong oleh upaya perusahaan dalam membangun fundamental kuat untuk pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang yang ditempuh secara konsisten sejak pertengahan 2021.
Baca Juga
Hal ini turut didukung oleh pulihnya perekonomian Indonesia dan kembalinya mobilitas masyarakat yang mendorong peningkatan daya beli konsumen.
“Ini adalah awal yang kuat untuk tahun 2022 yang kami harap akan terus membaik bagi Unilever Indonesia. Penting bagi perusahaan sebesar kami untuk memiliki fundamental yang solid agar pertumbuhan yang kembali ini terus berjalan,” kata Ira dalam keterangan resmi, Kamis (28/4/2022).
Lebih jauh Ira menjelaskan bahwa tim Unilever Indonesia menekankan pentingnya menguatkan fundamental bisnis yang berfokus pada tiga pilar yaitu memperkuat pondasi di distributive trade; membangun kekuatan di kanal modern trade dan e-commerce, dan meningkatkan investasi serta kekuatan di kategori dan merek-merek kunci.
Dia mengatakan fundamental-fundamental yang menguat menjadi kunci pertumbuhan Unilever Indonesia pada periode ini. Distributive trade Perseroan mencatatkan pertumbuhan dua digit, sementara kanal e-commerce menggandakan kinerja dengan pertumbuhan sebesar 100 persen.
Adapun empat divisi yang berhasil mendorong pertumbuhan Perseroan adalah divisi food, beverage, personal care, dan Unilever Foods Solution (UFS).
Merek Royco, Bango dan Buavita menjadi penopang utama pertumbuhan divisi food and beverage. Demikian juga halnya dengan divisi personal care atau perawatan tubuh yang membukukan pertumbuhan penjualan didorong oleh kinerja yang kuat dari kategori oral care dan deodorant.
“Hasil yang membanggakan juga ditunjukkan oleh UFS yang tumbuh sebesar 25 persen. Kinerja ini berhasil membawa UFS pada posisi yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum pandemi,” katanya.