Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen Tolak Angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mencatatkan pertumbuhan kinerja penjualan 11 persen pada kuartal I/2022. Hingga akhir tahun, targetnya tetap 15 persen.
Kuartal I/2022, emiten berkode SIDO ini memperoleh pencapaian pertumbuhan penjualan sebesar 11 persen menjadi Rp 880 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, laba bersih juga mencatatkan pertumbuhan yang solid sebesar 10 persen menjadi Rp295 miliar dari tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp269 miliar.
Direktur Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Leonard mengungkapkan Sido Muncul masih mencatatkan pertumbuhan kinerja yang sehat.
Pertumbuhan terutama didorong dari membaiknya kinerja bisnis internasional dan juga permintaan dalam negeri yang stabil.
"Kami juga melihat semakin membaiknya mobilitas masyarakat akan meningkatkan aktivitas ekonomi, dan ini dapat menjadi katalis positif bagi permintaan produk-produk Sido Muncul,” ungkapnya, Minggu (24/4/202).
Baca Juga
Perusahaan tetap optimis target perusahaan di tahun 2022 dengan pertumbuhan sebesar 15 persen baik pada penjualan dan laba bersih dapat dicapai diakhir tahun nanti.
“Kami masih optimistis pencapaian di tahun 2022 dengan pertumbuhan 15 persen. Beberapa hal yang menjadi katalis positif," tuturnya.
Diantara katalis positif tersebut yakni, tingkat vaksinasi yang tinggi diikuti penurunan jumlah kasus Covid-19, mobilitas yang semakin membaik, pembukaan kembali dan kemudahan dalam melakukan perjalanan, serta gaya hidup masyarakat yang lebih sehat.
SIDO membukukan penjualan sebesar Rp880,49 miliar sepanjang kuartal I/2022. Nilai tersebut naik 10,97 persen YoY dibandingkan dengan kuartal I/2021 sebesar 793,41 miliar.
Mayoritas penjualan disumbang oleh segmen jamu herbal dan suplemen yang mencapai Rp529,01 miliar, naik 4,56 persen YoY dibandingkan dengan kuartal I/2021 sebesar Rp505,76 miliar. Segmen makanan dan minuman menyusul sebagai kontributor terbesar kedua dengan nilai penjualan Rp308,71 miliar, sementara segmen farmasi menyumbang Rp42,75 miliar.
Sejalan dengan kenaikan penjualan, SIDO turut membukukan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 15,93 persen YoY menjadi Rp398,67 miliar pada kuartal I/2022, dari Rp345,47 miliar pada kuartal I/2021.
Alhasil, laba bruto Sido Muncul hanya naik 7,56 persen YoY dari Rp447,93 miliar menjadi Rp481,82 miliar. Sementara itu, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SIDO naik 9,66 persen YoY menjadi Rp295,03 miliar dari sebelumnya Rp269,04 miliar.