Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aduh! Rupiah Ditutup Tumbang di Hadapan Dolar AS, Jumat 22 April 2022

Mata uang rupiah ditutup tumbang di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (22/4/2022).
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup tumbang di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (22/4/2022).

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata uang rupiah ditutup turun 17,5 poin atau 0,12 persen ke level Rp14.361 per dolar AS.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya ditutup mayoritas melemah yakni yen Jepang yang menguat 0,19 persen, won Korea Selatan yang melemah 0,07 persen, yuan China yang turun 0,39 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,74 persen.

Sementara itu, indeks dolar di pasar spot tercatat menguat 0,298 poin atau 0,30 persen ke level 100,88.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS naik dari level terendah selamat satu minggu pada hari ini, Jumat (22/4/2022), setelah Ketua The Federal Reserve Jerome Powell mengkonfirmasi pengetatan setengah poin persentase pada pertemuan kebijakan bulan depan, termasuk kenaikan suku bunga berturut-turut tahun ini.

Selain itu, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan ECB mungkin perlu memangkas prospek pertumbuhannya lebih lanjut, karena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina membebani rumah tangga dan bisnis.

Komentar Lagarde kontras dengan komentar hawkish dari pejabat ECB bahwa suku bunga zona euro akan segera naik. Joachim Nagel, presiden Bundesbank Jerman, bergabung dengan pembuat kebijakan mengatakan ECB dapat menaikkan suku bunga pada awal kuartal ketiga.

Sementara dari dalam negeri, menurut Ibrahim sentimen datang dari kenaikan angka inflasi yang menjadi masalah serius. Inflasi tak hanya terjadi di negara berkembang dan negara pasar berkembang saja, tetapi juga negara maju. Peningkatan inflasi di berbagai belahan dunia merupakan dampak dari konflik Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung.

Ketegangan geopolitik kedua negara menyebabkan tingginya harga komoditas, terutama harga energi dan makanan yang berdampak langsung kepada seluruh negara. Selain inflasi, konflik kedua negara juga berdampak pada jalur perdagangan. Ketegangan ini membuat masalah dalam rantai pasokan global, serta membuat perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

"Indonesia ikut terkena dampaknya dengan naiknya harga komoditas, sehingga mengakibatkan inflasi yang tinggi dan ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 yang kemungkinan juga akan menurun," kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat (22/4/2022).

Adapun untuk perdagangan Senin depan, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi, ditutup melemah di rentang Rp14.350-Rp14.380.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper