Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Perkasa Ditutup Rp16.199,5 per Dolar AS, Greenback Tergelicir

Mata uang rupiah ditutup menguat ke posisi Rp16.199,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/7/2025).
Karyawan menghitung uang dolar AS di Jakarta, Selasa (1/7/2025). Bisnis/Abdurachman
Karyawan menghitung uang dolar AS di Jakarta, Selasa (1/7/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup menguat ke posisi Rp16.199,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/7/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan menguat 0,24% atau 38,5 poin ke level Rp16.199,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau turun 0,18% ke posisi 96,69.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya menguat. Yen Jepang misalnya menguat 0,64%, dolar Singapura menguat 0,05%, dolar Taiwan menguat 0,25%, dan yuan China menguat 0,03%.

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan rupiah. Dari luar negeri, senat AS telah meloloskan secara prosedural RUU Pajak. RUU yang diusulkan menimbulkan kekhawatiran akan defisit AS yang membengkak.

Kemudian, Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan meningkatkan defisit fiskal AS sebesar US$3,8 triliun. Oleh karena itu investor khawatir bahwa pemotongan pajak yang agresif, yang dipasangkan dengan pengurangan belanja pemerintah dapat mengikis disiplin fiskal dan memicu inflasi jangka panjang.

Fokus pasar hari ini juga tertuju pada Pidato Ketua The Fed Jerome Powell dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh ECB. Pasar akan menganalisis dengan saksama untuk mendapatkan petunjuk tentang kapan The Fed akan mulai memangkas suku bunga.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia mencapai surplus US$4,3 miliar per Mei 2025. Dengan demikian, Indonesia mencatatkan surplus selama 61 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. 

Indonesia mencatatkan ekspor senilai US$24,61 miliar atau naik 9,68% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun, nilai impor mencapai US$20,31 miliar atau naik 4,14% yoy. Alhasil Indonesia mencatatkan surplus neraca dagang US$4,3 miliar.

Untuk perdagangan besok, Rabu (2/7/2025), mata uang rupiah diproyeksikan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.130 - Rp16.190 per dolar AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper