Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara milik taipan Dato' Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menetapkan anggaran belanja modal sekitar US$220 juta-US$250 juta pada tahun ini.
Berdasarkan laporan panduan perusahaan, dikutip Rabu (20/4/2022), belanja modal (capital expenditure/capex) BYAN tahun ini naik dari tahun lalu yang senilai US$190 juta.
Adapun, perinciannya 78 persen dialokasikan untuk pembangunan konstruksi dan infrastruktur. Selanjutnya 21 persen dialirkan ke pembelian peralatan dan mesin. Adapun sisa 1 persennya untuk pendukung usaha lainnya.
Sementara itu, sejumlah proyek saat ini yang sedang dikerjakan BYAN antara lain konstruksi Coal Haul Road ke Mahakam sejauh 101 kilometer yang menelan biaya sekitar US$121,9 juta.
Kemudian, sekitar US$45,8 juta anggaran capex akan digunakan untuk proyek besar lainnya termasuk ekspansi stockpile BCT dan conveyor baru.
Sementara itu, untuk produksi tahun ini Bayan Resources tak banyak berubah dari target tahun lalu. Emiten bersandi BYAN ini menargetkan produksi pada 2022 sebanyak 37-39 juta ton. Jumlah ini hampir sama dengan target tahun lalu sebanyak 38 juta ton.
Baca Juga
Selain itu, BYAN memperkirakan akan meraup pendapatan antara US$3,2 miliar - US$3,4 miliar sepanjang 2022.
Hal ini mempertimbangkan rata-rata harga jual (ASP) di kisaran US$85 - US$90 per metrik ton (MT) dan dengan harga rata-rata di pasar Newcastle sekitar US$220 per ton.
Biaya tunai diperkirakan akan berada di kisaran US$33 - US$36 per ton, sehingga Ebitda tahun ini diperkirakan bisa mencapai antara US$2 miliar-US$2,1 miliar.