Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tok! Astra (ASII) Bagikan Dividen Rp7,85 Triliun Bulan Depan

Astra International akan membagikan dividen sebesar Rp194 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp7.853.809.309.160 (Rp7,85 triliun) yang dibayarkan pada 20 Mei 2022
Menara Astra./Istimewa
Menara Astra./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten induk konglomerasi Astra, PT Astra International Tbk. (ASII) resmi bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp9,67 triliun dengan dividen final senilai Rp7,85 triliun dikucurkan pada bulan depan.

Head of Corporate Communication Astra International Boy Kelana Soebroto mengungkapkan perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2022 (RUPST) pada Rabu (20/4/2022).

Dalam rapat tersebut, RUPST memutuskan dalam mata acara kedua menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasian ASII untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 sebesar Rp20.195.982.953.947 atau Rp20,19 triliun.

"Sebesar Rp239 atau Rp9.675.569.200.460 [Rp9,67 triliun] setiap saham dibagikan sebagai dividen tunai, termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp45 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp1,82 triliun yang telah dibayarkan pada 29 Oktober 2021," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (20/4/2022).

Dengan demikian, sisanya sebesar Rp194 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp7.853.809.309.160 atau Rp7,85 triliun akan dibayarkan pada 20 Mei 2022 kepada Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 10 Mei 2022 pukul 16.00 WIB.

RUPST juga memberikan wewenang kepada direksi melaksanakan pembagian dividen dan melakukan semua tindakan yang diperlukan.

Pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan pajak, Bursa Efek Indonesia dan ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku.

Adapun, sisa laba bersih sebesar Rp10.520.413.753.487 atau Rp10,52 triliun dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.

Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada 2021 sebesar Rp233,5 triliun, meningkat 33 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menuturkan pendapatan tersebut hanya terpaut 1,6 persen lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019.

"Grup mencatatkan kinerja yang baik pada 2021, terutama didorong oleh peningkatan penjualan di divisi otomotif, yang didukung oleh insentif pajak barang mewah sementara dari Pemerintah, dan harga komoditas yang lebih tinggi," urainya, Jumat (25/2/2022).

Laba bersih Grup mencapai Rp20,2 triliun atau 25 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020.

Sebagai catatan, Astra memperoleh keuntungan dari penjualan sahamnya di Bank Permata pada 2020, dan jika tidak memperhitungkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata tersebut, laba bersih Grup pada tahun 2021 meningkat 96 persen.

Laba bersih divisi otomotif Astra meningkat 170 persen menjadi Rp7,3 triliun, terutama karena pemulihan dari dampak buruk pandemi yang signifikan dan langkah-langkah penanggulangannya terhadap kinerja divisi ini pada kuartal kedua tahun lalu.

Telah terjadi peningkatan volume penjualan pada 2021, terutama pada segmen kendaraan roda empat yang didukung oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper