Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 52 persen pada tahun ini. Sejumlah strategi pun siap dieksekusi.
Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko Wijaya Karya Bangunan Gedung Syailendra Ogan mengungkapkan target pendapatan total, termasuk pendapatan joint operation, untuk 2022 sebesar Rp5,87 triliun naik 52,88 persen dari RKAP 2021 sebesar Rp3,84 triliun.
Sementara itu, target laba bersih mencapai Rp319,65 miliar atau 37,98 persen naik dari RKAP 2021 sebesar Rp231,67 miliar.
Untuk pengembangan bisnis tahun ini, perusahaan menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp315,50 miliar, yang digunakan capital employed sebesar Rp300 miliar, dan investasi sebesar Rp15,50 miliar.
“WEGE berharap dan bekerja keras agar target perusahaan 2022 dapat tercapai karena perusahaan memiliki pasar yang jelas dan independen dengan dukungan fundamental perusahaan yang sehat,” katanya, Selasa (19/4/2022).
Selain itu, kelangsungan bisnis perusahaan pada 2022 tetap dapat berjalan dengan baik karena WEGE memiliki proyek-proyek carry over sebesar Rp10,18 triliun yang dapat dikerjakan di tahun ini.
Baca Juga
Di tengah pemulihan perekonomian dunia dan pandemi Covid-19, WEGE optimistis kondisi perekonomian Indonesia akan lebih kuat pada 2022.
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh antara 4,5 hingga 5,3 persen. Hal ini didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat, serta meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi.
Faktor pendorongnya yakni vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan. Artinya, kondisi tersebut akan mendorong pertumbuhan bisnis infrastruktur dan properti yang nantinya berdampak pada peningkatan kinerja perseroan.
Direktur Operasi 1 Wijaya Karya Bangunan Gedung Bagus Tri Setyana menjelaskan untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis pada 2022, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan.
Beberapa strategi tersebut antara lain world class standard di bidang implementasi QSHE, fokus pada quality and safety, transformasi digital pada semua fungsi, selektif dalam pemilihan pelanggan, pengembangan usaha backward (modular dan precast building) serta pengembangan bisnis konsesi yang memiliki captive market.
WEGE menargetkan pada 2022 akan memperoleh kontrak dihadapi (order book) sebesar Rp16,16 triliun. Target kontrak dihadapi tersebut terdiri atas target kontrak baru Rp7,10 triliun dan carry over tahun 2022 sebesar Rp9,06 triliun.
Komposisi perolehan target kontrak baru 2022 rencananya berasal dari pemerintah 53,62 persen, BUMN sebesar 32,58 persen, dan swasta 13,79 persen.