Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harum Energy (HRUM) Panggil RUPSLB, Mau Stock Split 1:5

Agenda RUPSLB Harum Energy (HRUM) adalah persetujuan atas pemecahan nilai nominal saham perseroan (Stock Split).
Kegiatan operasional di tambang batu bara yang dikelola oleh PT Harum Energy Tbk./harumenergy
Kegiatan operasional di tambang batu bara yang dikelola oleh PT Harum Energy Tbk./harumenergy

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk. (HRUM) bakal menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dalam rangka permintaan persetujuan stock split atau pemecahan saham perseroan pada Mei 2022.

Mengutip panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Harum Energy, Selasa (19/4/2022), perseroan berencana menggelar RUPSLB tersebut pada Rabu, 11 Mei 2022. Waktu pelaksanaannya pada 10.30 WIB hingga selesai di Deutsche Bank Building, Jakarta Pusat.

"Agenda RUPSLB Persetujuan atas pemecahan nilai nominal saham Perseroan (Stock Split) dan perubahan ketentuan Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan terkait dengan Stock Split tersebut," ungkap surat tersebut.

Emiten berkode HRUM ini bakal memecah nilai nominal saham perseroan dengan rasio 1:5, sehingga yang semula nilai nominalnya sebesar Rp100 per saham menjadi Rp20 per saham.

Adapun, pemecahan nilai nominal saham ini diantaranya bertujuan meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga menjadikan harga saham HRUM menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel.

Selanjutnya, pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPSLB tersebut yakni pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per Senin (18/4/2022). RUPSLB pun bakal dilakukan secara hybrid, baik online maupun offline.

Pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (19/4/2022), harga saham HRUM turun 2,31 persen atau 325 poin ke harga 13.750 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp37,13 triliun. Setahun terakhir, saham HRUM naik 173,63 persen.

Jika mengacu pada harga penutupan hari ini, harga saham Harum Energy setelah stock split dapat menjadi hanya Rp2.750 per lembar sahamnya.

Jumlah saham beredar di masyarakat yang tadinya sebanyak 471.862.400 lembar dapat meningkat menjadi 2.359.312.000 atau 2,35 miliar lembar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper